Chery Group dan Tiga Pilar Masa Depan Otomotif: Chery, Jaecoo, dan Lepas

Chery Group dan Tiga Pilar Masa Depan Otomotif: Chery, Jaecoo, dan Lepas

Chery Group membukukan penjualan sebanyak 900.209 unit, atau naik 51 persen dari periode yang sama tahun lalu - apakabar.co.id
membukukan penjualan sebanyak 900.209 unit, atau naik 51 persen dari periode yang sama tahun lalu. Foto: dok. Chery

apakabar.co.id, JAKARTA – Di tengah semakin banyaknya para pemain di industri otomotif global, satu nama dari Cina kian sering terdengar, yakni Chery Group.

Bukan lagi sekadar ‘pemain baru’ yang mencoba peruntungan di pasar luar negeri, Chery Group menjelma sebagai salah satu kekuatan besar dengan strategi yang matang.

Kini, Chery Group bukan lagi sekadar penantang, melainkan sebuah kekuatan yang serius dipertimbangkan.

Mereka membangun portofolio merek berlapis sesuai kebutuhan konsumen dunia. Yang menarik, di bawah bendera Chery Group, bukan hanya ada Chery sebagai merek utama.

Chery Group juga memiliki sub-brand Jaecoo—merek SUV premium berkarakter urban-offroad, dan Lepas, produsen mobil listrik yang belakangan jadi sorotan karena teknologi pintarnya.

Di dunia otomotif, nama Chery sempat dianggap pendatang baru dari Tiongkok yang mencoba mencari pijakan di pasar global. Namun, dua dekade berselang, anggapan itu perlahan memudar.

“Chery Group melihat perkembangan industri otomotif bukan sekadar soal menjual mobil, melainkan membangun masa depan,” ujar Rifkie Setiawan, Head of Marketing PT Chery Sales Indonesia, saat ditemui di Karawang, Rabu (10/9).

Chery: Fondasi dan Gerbang Pasar Dunia

Chery Tiggo 9 CSH meluncur di GIIAS 2025 - apakabar.co.id
Chery Tiggo 9 CSH meluncur di GIIAS 2025. Foto: dok. CSI

Sejak berdiri pada 1997, Chery konsisten dengan misinya, yaitu menghadirkan mobil yang fungsional, modern, dan terjangkau.

Dari kota Wuhu, Anhui, Chery mulai merintis langkah ke pasar global di awal tahun 2000-an.

Kini, Chery hadir di lebih dari 80 negara, dengan catatan ekspor yang menjadikannya salah satu produsen otomotif Cina paling sukses di luar negeri.

Di Indonesia, mereka kembali masuk pada 2022 dengan membawa SUV andalan seperti Tiggo 7 Pro, Tiggo 8 Pro, dan Omoda 5.

Chery menjadi pondasi—merek mass market yang menyeimbangkan harga, fitur, dan desain modern.

Dari sinilah, Chery Group membangun reputasi dan membuka jalan bagi merek-merek “saudaranya”.

“Indonesia adalah pasar penting. Karakter masyarakatnya yang menyukai SUV dan desain stylish cocok dengan produk Chery,” jelas Rifkie.

Jaecoo: Definisi Baru SUV Premium

Jaecoo Rilis Harga J8 Ardis dan SHS di Indonesia, Mulai Rp680 Jutaan - apakabar.co.id
Jaecoo Indonesia resmi mengumumkan harga jual J8 AWD Ardis (All-Road Drive Intelligent System). Foto: apakabar.co.id/Farhan

Kalau Chery mewakili mobil untuk semua orang, Jaecoo hadir dengan positioning lebih spesifik: SUV premium yang memadukan gaya urban dengan kemampuan offroad.

Jaecoo dirancang untuk mereka yang ingin tampil dengan SUV berkelas, tapi tetap mengutamakan fungsi.

Nama Jaecoo diambil dari bahasa Latin Jaceko, yang berarti menaklukkan. Filosofi itu tercermin dari desain mobilnya yang berani, garis tegas, bodi kokoh dan kemampuan all-terrain.

Model perdananya, Jaecoo 7, diperkenalkan di negera asalnya, Cina dan kini tengah bersiap masuk ke pasar global, termasuk Asia Tenggara dan Indonesia.

Dengan Jaecoo, Chery Group ingin menyasar konsumen yang mendambakan SUV dengan citarasa lebih mewah, tanpa harus merogoh kocek sedalam merek-merek Eropa.

“Jaecoo ditujukan bagi konsumen urban yang ingin SUV premium dengan rasa adventure. Ini ceruk pasar yang selama ini belum banyak disentuh merek lain,” kata Rifkie.

Lepas: Senjata di Era Elektrifikasi

Tak bisa dipungkiri, masa depan otomotif ada pada kendaraan listrik. Di sinilah Lepas masuk, melengkapi strategi Chery Group.

Di era transisi energi, Lepas hadir sebagai jawaban untuk kebutuhan mobil listrik (EV) yang semakin meningkat.

Didirikan pada 2015, Lepas dikenal sebagai produsen EV dengan fokus pada teknologi pintar.

Mereknini punya keunggulan di bidang teknologi cerdas—mulai dari platform modular untuk EV, baterai terintegrasi, hingga sistem operasi kendaraan berbasis AI.

Menariknya, pada 2023 Chery Group resmi menjalin kerja sama strategis dengan Lepas, termasuk kepemilikan saham yang membuat mereknini bisa memperluas jaringan produksi dan distribusinya ke luar Cina.

Ini juga disebut langkah strategis yang siap menjadi “kuda hitam” Chery di persaingan EV global, berhadapan dengan Tesla, BYD, hingga pemain Jepang-Korea.

“Kehadiran Lepas memperlihatkan keseriusan Chery Group dalam era elektrifikasi. Mereka tidak sekadar mengikuti tren, tapi menyiapkan teknologi yang kompetitif,” kata Rifkie menegaskan.

Strategi Berlapis untuk Semua Segmen

Melihat peta merek Chery Group, jelas bahwa mereka mengincar pasar dengan strategi berlapis di mana Chery hadir untum segmen mass market dengan value for money.

Sementara merek Jaecoo untuk konsumen premium SUV urban-offroad, dan Lepas untuk konsumen visioner yang sudah siap beralih ke kendaraan listrik.

Kombinasi ini membuat Chery Group fleksibel menghadapi persaingan. Mereka bisa masuk ke berbagai ceruk, dari keluarga muda di Jakarta, eksekutif perkotaan, hingga pengguna early adopter EV.

Bukan Lagi Pendatang Baru

Industri otomotif pernah skeptis terhadap merek-merek Tiongkok. Namun, Chery Group kini membuktikan diri: penjualan global meningkat, produk makin kompetitif, dan portofolio semakin kaya.

Dengan fondasi Chery, keberanian Jaecoo, dan inovasi Lepas, Chery Group tampaknya siap menulis babak baru dalam sejarah otomotif dunia—dan Indonesia adalah panggung penting dalam perjalanan itu.

“Kalau dulu orang bertanya ‘bisakah Chery bertahan?’, sekarang pertanyaannya lebih besar: ‘seberapa jauh Chery Group akan memimpin?’,” tutup Rifkie.

13 kali dilihat, 13 kunjungan hari ini
Editor: Denny Firmansyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *