apakabar.co.id, JAKARTA – Pamerindo Indonesia akan mengadakan pameran The Battery Show Indonesia 2025 pada 17 – 20 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Ajang ini untuk mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik di Tanah Air.
Pameran The Battery Show Indonesia 2025 merupakan bagian dari rangkaian portofolio Informa Clean Energy, melingkupi beberapa Battery Show terkemuka di dunia seperti Eropa, Amerika Utara, Asia dan India
Sebelum pameran berlangsung, Pamerindo berkolaborasi dengan Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) dan National Battery Research Institute (NBRI) Indonesia mengadakan kegiatan “Road to Battery Show Indonesia in 2025” sekaligus menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) di gelaran IEE Series 2024 – Energy Week.
Harris, Kepala Balai Besar Survei dan Pengujian, Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi, Kementerian ESDM menegaskan bahwa saat ini Indonesia sedang berusaha keras mendorong sumber energi dari fosil menuju energi terbarukan, sehingga memang geliat industri kendaraan listrik (EV) memang masih harus menenggak listrik dari sumber fosil.
Di sini pentingnya peran energy storage, dimana penyimpanan daya listrik tersebut akan membantu dalam transisi kendaraan dari BBM ke listrik, karena diharapkan bisa menyimpan energi yang se-hijau mungkin untuk secara paralel bisa membuat EV dapat mengkonsumsi listrik dari energi non-fosil secara bertahap,” ucap Harris dalam keterangannya, Jumat (30/8).
Sementara itu, John Lewinski, Group Portfolio Leader Informa Markets menyampaikan bahwa penggunaan baterai secara global terus meningkat, dan dapat terlihat bahwa perkembangan ada pada sektor EV.
Ia menyebut, walau di 2023 energi bersih yang digunakan pada kendaraan listrik baru sebesar 16 persen,namun di 2030 nanti diharapkan bisa mencapai 56 persen.
Lebih jauh lagi ia menambahkan, banyak negara yang saat ini ingin berinvestasi ke Indonesia, melihat beberapa pemain besar seperti Tesla dan BYD telah berusaha menindaklanjuti terlebih dahulu.
“Saya juga mendengar bahwa Indonesia telah meluncurkan pabrik baterai EV pertama di Asia Tenggara, bekerjasama dengan berbagai pelaku global,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia melihat perkembangan ini menjadi kesempatan tepat bagi Informa Markets untuk menghadirkan portofolio The Battery Show Indonesia di 2025. “Kami beruaaha menjadi platform untuk berbagai pelaku industri Indonesia dan global,” papar John.
Di waktu bersamaan, Evvy Kartini, Pendiri Pusat Riset Baterai Nasional NBRI memaparkan bahwa produksi baterai dan perkembangan teknologi penyimpanan daya menjadi kunci tercapainya target Net Zero Emission.
Ia mengungkapkan, Pemerintah Indonesia pun telah mencanangkan akselerasi kendaraan berbasis baterai, di mana diperkirakan pada 2030 akan ada tiga belas juta sepeda motor dan empat juta mobil yang telah berbasis baterai.
“Kami harap Indonesia menjadi penyedia bahan mentah baterai, seperti katoda, nomor satu di dunia, terutama demi kemajuan industri kendaraan listrik,” imbuhnya.
Namun, lanjutnya, pihaknya butuh meningkatkan usaha standarisasi, peningkatan tenaganya, dan peningkatan ekosistemnya.
“Karena itu kami juga bekerjasama dengan beberapa pihak untuk mengadakan EV Battery Testing Lab yang pertama di Indonesia,” tegas Evvy.
Adapun pameran The Battery Show Indonesia 2025 akan menjadi wadah bertemunya para pelaku industri, penggiat teknologi, dan stakeholder di sektor baterai dan penyimpanan energi.
Berbagai industri yang menjadi target peserta adalah produsen baterai industri, sistem manajemen baterai, komponen dan material baterai, teknologi daur ulang baterai dan inovasi keberlanjutannya, serta kendaraan listrik untuk keperluan industri.
Program keberlanjutan di IEE Series 2024
Program keberlanjutan Pamerindo Indonesia juga akan terus dilaksanakan selama gelaran IEE Series 2024, guna mendorong perkembangan ekosistem kendaraan listrik dengan menyoroti kehadiran sektor baterai, penyimpanan daya, serta berbagai peralatan penunjangnya.
Selama 4 hari, Pamerindo menyediakan shuttle bus listrik (EV) gratis melalui kerjasama dengan Kalista dan Invi dalam penyediaan bis dan infrastruktur pengisian daya listriknya.
Bus gratis ini tersedia sebagai sarana transportasi menuju dan dari JIExpo Kemayoran dengan titik keberangkatan atau titik akhir di Senayan City dan Pondok Indah Mall.
Tak hanya itu, di sekitar area JIExpo pun telah tersedia stan-stan pengisian daya kendaraan listrik dengan berbagai variasi daya, mulai dari 11kilowatt (kw), 22kw, 50kw, hingga 60kw.
Di depan area Gedung Pusat Niaga, terdapat beberapa stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) yang diadakan melalui kerjasama Pamerindo dengan SSKTama, yaitu EV Charger Exicom.
SPKLU ini juga telah dilengkapi dengan penggunaan aplikasi SSKE yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna kendaraan listrik untuk mengakses stasiun pengisian baterai terdekat, jenis koneksi, dan juga saran untuk metode penggunaan terbaik bagi masing-masing pemilik mobil sesuai dengan karakter penggunaannya.
SPKLU lain juga bisa ditemukan tepat di depan Hall D, yang diadakan oleh salah satu mitra kerjasama Pamerindo sekaligus salah satu peserta pameran, yaitu Starvo. L
“Untuk Electric & Power Indonesia, kami menampilkan inovasi pada teknologi pengisian kendaraan listrik, dan banyak pengunjung yang antusias mempelajari perkembanga tersebut,” ucap Daniel, Business Development Manager PT Starvo Global Energy.