Marak Oli Palsu, Ternyata Begini Cek Keaslian Oli Kendaraan

Cara membedakan oli palsu dengan yang asli - apakabar.co.id
Cara membedakan oli palsu dengan yang asli. Foto: dok. Pertamina

apakabar.co.id, JAKARTA – Marak pelumas atau oli palsu. Padahal oli adalah cairan paling penting pada kendaraan bermotor. Oli berfungsi melumasi seluruh komponen mesin, sehingga memberikan performa kendaraan terus prima dan awet.

Namun, dalam memilih oli mesin, Anda harus berhati-hati dan pastikan produknya original.

Karena, dengan tingginya kebutuhan akan produk oli di Indonesia juga menjadi celah bagi oknum ‘nakal’ untuk memalsukan oli.

Dalam membedakan oli palsu atau asli memang cukup sulit bila diperhatikan secara kasat mata.

Efeknya bisa dirasakan beberapa hari kemudian akan timbul keanehan setelah menggunakan oli palsu.

Biasanya suara mesin menjadi kasar, tarikan kendaraan juga lebih berat saat di gas.

Sebagai informasi, oli palsu tidak memiliki zat aditif khusus dan murni seperti pada oli asli yang intinya untuk memproteksi material komponen mesin saat terjadi gesekan saat mesin dioperasikan.

Pada umumnya oli palsu merupakan pelumas bekas yang dikemas kembali seperti produk baru.

Cara ini dianggap mudah buat pemalsu lantaran biaya produksinya murah, namun dapat dijual seharga produk asli.

Nah, agar tidak tertipu dengan produk oli palsu, PT Pertamina Lubricants membagikan beberapa tips untuk mengenali mana oli yang asli dan palsu.

Rizal Wahyu Abdilah, Sales Area Manager-Bogor PT Pertamina Lubricants menjelaskan pada umumnya ada dua cara pemalsuan oli. Pertama, dengan cara daur ulang oli bekas yang kemudian dikemas lagi.

“Kedua, oknjm nakal akan memalsukan oli biasa dengan harga murah untuk dikemas pada kemasan produk oli yang sudah dikenal memiliki harga jual tinggi,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Rizal menjelaskan, biasanya rata-rata pemalsuan oli dilakukan dengan cara daur ulang oli bekas. Dengan disuling sendiri, dibersihkan sendiri.

“Lalu ditambahkan zat kimia dan dimasukkan ke dalam botol yang bagus. Itu biasanya modus-modus yang konvensional,” ungkapnya.

Agar pemilik kendaraan tidak tertipu dengan produk oli palsu, pihaknya juga telah melakukan berbagai upaya pengamanan dari sisi kemasan.

“Dari kami mengamankannya di sisi kemasan, dari sisi fisik, yang harapannya lebih mudah dilihat oleh konsumen,” tandasnya.

Untuk produk oli Pertamina sendiri, Rizal pun membeberkan beberapa pengaman yang disematkan pada produk-produk oli milik BUMN tersebut.

Yang pertama lewat batch number pada tutup dan leher botol pelumas yang dicetak dengan menggunakan sinar laser.  “Jadi tidak diukir, tetapi pakai laser, jadi terlihat lebih rapi,” imbuh Rizal.

Dijelaskan dia, posisi batch number pada tutup dan leher botol akan terlihat sejajar jika botol pelumasnya ditutup.

Tanda oli asli yang kedua, yakni terdapat pula hologram original yang halus pada tutup botol yang dapat dibaca pada kemiringan 45 derajat.

Ketiga, terdapat pengaman UV – Link di label botol. Apabila disinari lampu UV, akan terlihat logo dan tulisan Pertamina dan kode lainnya.

“Stiker itu mengandung hologram yang hanya bisa dilihat lewat sinar UV, itu akan muncul lambang Pertaminanya,” papar Rizal.

Keempat adalah QR Code atau kode unik pada kemasan pelumas dengan kode yang berbeda di setiap botolnya. Kode terdiri dari kombinasi 9 huruf dan angka acak.

“Misalkan di bengkel ada etalase kita bisa lihat. Misalkan dari dua pelumas, kode uniknya ternyata sama hampir bisa dipastikan bahwa itu adalah oli tidak bagus atau KW, antara satu yang palsu atau dua-duanya palsu,” tukasnya.

Pertamina Lubricants juga selalu siap sedia lewat call center 135 yang dapat dipergunakan oleh konsumen jika ingin mendapatkan produk pelumas Pertamina Lubricants yang asli.

“Di 135 kita bisa berkeluh kesah tentang oli. Misal sedang mencari bengkel oli yang resmi di satu daerah, kami akan bantu,” kata Rizal.

“Lalu kita juga punya drlube.pertaminalubricants.com, itu salah satu web kita juga. Di situ kita bisa melihat lokasi bengkel sampai rekomendasi oli yang sesuai,” tutupnya.

31 kali dilihat, 2 kunjungan hari ini
Editor: Denny Firmansyah

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *