apakabar.co.id, JAKARTA – Kendaraan besar seperti bus memiliki peran vital sebagai moda transportasi massal, sehingga kondisinya harus selalu prima. Perawatan bus berkala bukan sekadar pilihan, melainkan kebutuhan penting untuk menjaga keselamatan penumpang, efisiensi operasional, dan umur kendaraan itu sendiri.
Tanpa servis rutin, risiko kerusakan meningkat dan bisa berakibat fatal saat beroperasi di jalan.
Bus beroperasi dengan intensitas tinggi, mulai dari perjalanan jarak jauh, beban berat, hingga kondisi jalan yang beragam.
Hal ini membuat komponen lebih cepat aus dibandingkan kendaraan pribadi.
Baca juga: Baru Beli Toyota Hybrid di GIIAS 2025? Jangan Lupa Servis 1 Bulan Pertama
Menurut data Asosiasi Karoseri Indonesia, biaya perbaikan akibat kerusakan parah bisa mencapai tiga hingga lima kali lipat lebih mahal dibandingkan biaya servis rutin.
Karena itu, operator bus perlu menaruh perhatian serius pada perawatan berkala.
Komponen yang wajib diperhatikan antara lain mesin dan oli yang sebaiknya diganti setiap 5.000–10.000 km agar performa tetap stabil.
Kemudian sistem rem yang menjadi aspek keselamatan utama, juga ban yang harus dicek tekanan angin dan polanya agar tidak mudah pecah di jalan.
Simak juga: Suzuki Fronx Tawarkan Perawatan Gratis hingga 50.000 Km
Tak lupa juga sistem kelistrikan dan lampu yang harus selalu berfungsi, serta suspensi dan kemudi yang menjaga kenyamanan sekaligus stabilitas kendaraan.
Menurut Training Division Head PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI), Pieter Andre, banyak operator bus masih menunda servis hingga muncul gejala kerusakan.
“Padahal, perawatan berkala itu seperti investasi. Selain menjaga keselamatan, perawatan rutin membuat konsumsi bahan bakar lebih efisien hingga 10 persen. Jika dibiarkan rusak, downtime kendaraan juga akan lebih lama dan biaya operasional melonjak,” jelas Pieter.
Perawatan bus dapat dibagi menjadi harian, bulanan, dan tahunan. Pengecekan visual seperti kondisi ban, lampu, dan cairan radiator sebaiknya dilakukan setiap hari.
Servis bulanan meliputi ganti oli, pengecekan rem, suspensi, dan aki.
Sementara itu, perawatan tahunan umumnya mencakup pemeriksaan menyeluruh, bahkan overhaul mesin jika diperlukan.
Perawatan bus bukan hanya soal teknis, melainkan juga bentuk tanggung jawab operator dalam menjaga keselamatan penumpang.
Dengan disiplin melakukan servis rutin, operator akan mendapatkan manfaat jangka panjang berupa kendaraan yang lebih awet.
Manfaatnya juga biaya operasional jadi lebih efisien, serta kepercayaan masyarakat terhadap layanan transportasi yang mereka jalankan.