apakabar.co.id, JAKARTA – Liga Jakarta U-17 Piala Gubernur DKI Jakarta 2025 dipastikan akan berlangsung menarik karena diikuti 18 klub dan ada 306 pertandingan.
Kompetisi yang mulai berlangsung pada Sabtu (19/4) di Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan, menjadi bagian dari misi besar untuk membangkitkan kembali kejayaan sepak bola ibu kota dan mencetak pemain-pemain timnas masa depan.
Liga Jakarta U-17 tercatat sebagai kompetisi usia muda terbesar dan paling inklusif di wilayah DKI Jakarta.
Salah satu keistimewaannya: tidak ada biaya pendaftaran. Ini membuka peluang seluas-luasnya bagi klub dan pemain dari semua latar belakang.
Ketua Panitia Pelaksana, Azhari Nasution, menekankan bahwa kompetisi jangka panjang jauh lebih efektif daripada turnamen sesaat.
“Pemain berkualitas itu lahir dari kompetisi yang intens dan berkelanjutan. Karena itu, setiap pemain di liga ini ditargetkan bermain minimal 30 laga, sesuai standar FIFA,” jelasnya.
Menambah nilai kompetisi, dua legenda sepak bola nasional, Maman Suryaman dan Tias Taufik, dilibatkan sebagai tim pemantau performa.
Mereka akan mencatat statistik dan menyusun peringkat pemain berdasarkan posisi dan kontribusi selama liga berlangsung.
“Data statistik ini akan kami serahkan ke Asprov PSSI DKI dan Dispora. Tujuannya, agar pemain yang benar-benar unggul bisa dipantau dan dibina lebih lanjut,” tambah Azhari.
Nantinya, 34 pemain terbaik dari seluruh peserta akan dipilih untuk berlaga dalam pertandingan Perang Bintang, sebagai etalase talenta muda Jakarta yang siap menembus panggung nasional.
Dengan semangat pembinaan, Liga Jakarta U-17 tak hanya jadi ajang bertanding, tapi juga panggung awal bagi lahirnya bintang masa depan sepak bola Indonesia.
Jadi, bisa dilihat pemain-pemain berkualitas dari hasil penilaian Maman dan Tias Tono Taufik untuk bisa memperkuat Tim Sepakbola DKI Jakarta.
“Kami siap mewujudkan keinginan panitia dan akan memberikan penilaian secara fair. Karena, kami sudah komit sejak awal,” kata Jajang Nurjaman yang diamini Tias Tono Taufik.