apakabar.co.id, JAKARTA – Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga (Wamenpora), Taufik Hidayat, menegaskan perlunya kajian ulang terhadap jumlah kontingen Indonesia yang akan berlaga pada SEA Games 2025 di Thailand.
Berdasarkan hasil review awal, Indonesia berencana mengirim 1.110 atlet dan 440 pelatih untuk tampil di 50 cabang olahraga yang dipertandingkan.
Angka tersebut menjadi yang terbesar dalam sejarah keikutsertaan Indonesia di SEA Games, kecuali saat menjadi tuan rumah.
“Indonesia belum pernah mengirim kontingen lebih dari seribu atlet kecuali saat tuan rumah. Jadi jumlah ini harus dipastikan kembali, apakah anggaran kuat dan sebanding dengan target medali emas,” kata Taufik, Selasa (16/9).
Taufik menekankan, keputusan soal kontingen harus mempertimbangkan efisiensi dan efektivitas. Apalagi, persiapan menuju pesta olahraga Asia Tenggara itu tinggal sekitar dua setengah bulan.
“Seleksi cabang olahraga harus ketat. Jangan semua diikuti, tapi fokus pada yang benar-benar berpotensi emas dan bisa mendukung prestasi menuju Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028,” tegas mantan pebulutangkis legendaris itu.
Sesuai arahan Kemenpora, ada 11 cabang olahraga yang masuk program Road to Olympic Games 2028, sementara 37 cabang olahraga lainnya diarahkan ke Road to Asian Games 2026.
Prioritas ini diharapkan membuat Indonesia tidak hanya mengejar prestasi jangka pendek di SEA Games, tapi juga menatap panggung olahraga dunia.
Pada SEA Games 2023 di Kamboja, Indonesia finis di peringkat ketiga dengan 87 medali emas. Target serupa akan dibidik di Thailand dengan proyeksi 80 hingga 92 medali emas.
“Posisi ketiga masih realistis untuk dicapai. Namun kualitas cabang yang diikuti jauh lebih penting dibanding kuantitas atlet yang dikirim,” ujar Taufik.
SEA Games 2025 akan berlangsung pada 9–20 Desember 2025 di tiga kota: Bangkok, Chonburi, dan Songkhla.
Ajang dua tahunan ini akan mempertandingkan 50 cabang olahraga, dan menjadi tolok ukur penting bagi Indonesia sebelum menghadapi agenda besar olahraga internasional.