PHK Terus Meluas, Apindo: Lebih Penting Ciptakan Lapangan Kerja

Buruh dan karyawan mendengarkan pidato dari direksi perusahaan di Pabrik Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Jumat (28/2/2025). Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) mengungkapkan penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dinilai jauh lebih penting dipikirkan dibandingkan dengan isu angka PHK pada 2025.

Ketua Bidang Ketenagakerjaan Apindo Bob Azam menerangkan gelombang PHK tidak hanya terjadi di Indonesia. Salah satu bank besar di Singapura juga berencana untuk mengurangi 4 ribu tenaga kerja dalam beberapa waktu ke depan.

“Persoalannya bagaimana yang PHK, bisa dapat kerja lagi. Itu sebenarnya yang kita harus siapkan. Jadi kita terlalu banyak konsentrasi di PHK, tapi lupa bagaimana menciptakan lapangan kerja. Itu yang jauh lebih penting lagi,” ujar Bob di Jakarta, Selasa (6/5).

Baca juga: PHK Diduga Jadi Penyebab Naiknya Angka Pengangguran di Jabar

Ia menyebut Indonesia tidak boleh terlalu banyak berkonsentrasi terhadap masalah PHK. Saat ini yang dibutuhkan oleh Indonesia adalah bahu-membahu untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang mengalami PHK.

Sebab, kata Bob, PHK adalah persoalan yang kompleks dan tidak bisa dilihat dari satu sisi saja. Ia menyebut, masalah perekonomian yang menjadi salah satu penyumbang PHK, sudah terjadi sejak 2019 atau sebelum COVID-19.

“Bukan baru lagi, dan juga implikasi ada perang dagang dan juga perang Ukraina dan Rusia. Jadi banyak faktor, tidak hanya terjadi di Indonesia, di negara lain juga sama,” imbuhnya.

Baca juga: Menaker Ingin Satgas PHK Dorong Penciptaan Lapangan Kerja

Berdasarkan data PHK nasional, angka PHK di Indonesia untuk periode Januari hingga akhir April 2025 yang mencapai 24.036 pekerja.

Untuk tiga provinsi terbanyak PHK yakni Jawa Tengah sebanyak 10.692 orang, Jakarta 4.649 orang, dan Riau sebanyak 3.546 orang.

Sedangkan tiga sektor terbanyak PHK yakni industri pengolahan sebanyak 16.801 orang, perdagangan besar dan eceran 3.622 orang, serta aktivitas jasa lainnya 2.012 orang.

19 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *