apakabar.co.id, JAKARTA – Tunggal putri andalan Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mengincar kembali bertanding di Japan Open 2025 pada 15-20 Juli mendatang.
Hal tersebut dikatakannya saat mengadakan preskonfres di sela-sela acara turnamen Indonesia Open 2025 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Rabu (4/6).
Jorji, sapaan akrab Gregoria, sudah absen beberapa turnamen penting akibat gangguan vertigo.
Kini, pebulutangkis 24 tahun itu mengaku berada dalam kondisi baik dan sudah kembali mengikuti latihan meski masih secara bertahap.
“Puji Tuhan kondisi saya per hari ini semakin membaik. Saya sudah bisa ikut latihan, walaupun sebelumnya sempat off cukup lama, jadi tetap butuh proses untuk kembalikan fisik secara penuh,” ujarnya.
Gregoria sempat mengalami vertigo berat yang memaksanya beristirahat total. Dalam masa pemulihan, ia menjalani terapi dan pengobatan rutin, termasuk akupuntur yang diakuinya sangat membantu mengurangi gejala.
“Saya sekarang rajin akupuntur, sangat membantu untuk vertigo. Juga cek ke rumah sakit seminggu sekali. Dulu kalau kambuh bisa berbaring 5–6 jam, sekarang kalau kambuh sudah jauh lebih ringan,” jelasnya.
Meski sudah kembali ke lapangan, Gregoria mengaku belum siap sepenuhnya tampil di level tertinggi.
Ia memutuskan untuk menunda comeback agar kondisi fisik dan mental benar-benar pulih. Target realistisnya adalah Japan Open 2025 yang akan digelar bulan depan.
“Kalau ditanya mau main, tentu saya ingin secepatnya. Tapi saya juga sadar perlu pemulihan satu bulan lagi. Saya berharap banget bisa main di Japan Open,” ujar Gregoria.
Absennya Gregoria di ajang besar seperti Indonesia Open tentu menjadi kehilangan bagi publik tuan rumah.
Namun keputusan untuk fokus pada pemulihan menunjukkan kedewasaan dan komitmennya terhadap performa jangka panjang.
PBSI dan tim medis disebut mendukung penuh proses penyembuhan Gregoria. Ia dipastikan tak akan dipaksakan turun sebelum benar-benar siap.