Antisipasi Perang Dagang, Menteri ESDM Perkuat Hilirisasi

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia. Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan akan memperkuat hilirisasi untuk mengantisipasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Bagi Bahlil, perang dagang merupakan hal yang biasa. Di sisi lain, tantangan perang dagang juga terdapat peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan.

“Keunggulan kompetitif kita itu adalah bahan baku, maka hilirisasi adalah salah satu solusi,” kata Bahlil di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (9/4).

Baca juga: ESDM Pastikan PLN Jaga Pasokan Listrik Selama Idulfitri

Perang dagang yang terjadi saat ini menurutnya harus menjadi momentum untuk memperkuat internal Indonesia. Karena itu, pemerintah perlu melakukan langkah-langkah komprehensif untuk menciptakan nilai tambah pada bahan baku yang melimpah di Indonesia.

Terlebih, kata Bahlil, Presiden Prabowo memerintahkan untuk memperhatikan situasi ekonomi di dalam negeri.

“Kita harus berdiri di kaki kita sendiri, maka konsekuensinya adalah kita harus mampu memetakan mana yang menjadi keunggulan-keunggulan kompetitif,” ucapnya.

Terkait dampak tarif resiprokal Amerika Serikat terhadap Indonesia ke sektor energi dan sumber daya mineral, Direktur Jenderal Minyak dan Batu Bara (Dirjen Minerba) Tri Winarno menyampaikan bahwa sektor itu tidak terlalu terdampak.

“Nggak terlalu (terdampak). Porsi (pasar nikelnya) kecil,” kata Tri ketika ditemui secara terpisah di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu.

Baca juga: Menteri ESDM Pastikan Ketahanan BBM Aman hingga Usai Lebaran

Adapun langkah yang akan ditempuh oleh Kementerian ESDM adalah mendukung upaya pemerintah untuk menurunkan kesenjangan perdagangan internasional antara Indonesia dengan Amerika Serikat.

Penurunan kesenjangan atau disparitas tersebut dilakukan dengan menambah impor minyak dan LPG dari Amerika Serikat.

“LPG kemungkinan kita menambah impor dari Amerika Serikat. Sebelumnya (impor LPG) dari Amerika 54 persen. Kenaikannya lagi dikalkulasi,” pungkasnya.

10 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *