apakabar.co.id, JAKARTA – Secara mengejutkan Bitcoin (BTC) melonjak naik hingga melampaui angka USD99.000 pada hari Rabu (4/12). Analis meyakini, hal itu tidak lain imbas dari pernyataan Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell yang membandingkan aset kripto Bitcoin dengan emas.
Saat berbicara di New York Times DealBook Summit di Manhattan, pada Kamis (5/12) dini hari waktu Indonesia, Jerome Powell menyebut Bitcoin sebagai aset penting yang mirip dengan emas. Kendati demikian, ia mengingatkan bahwa Bitcoin bukanlah pengganti mata uang yang fungsional.
Karena itu, Jerome Powell meyakini Bitcoin merupakan rival emas. Meskipun banyak penggemar kripto menilai Bitcoin sebagai alternatif potensial untuk dolar AS, Powell secara gamblang justru menyatakan bahwa ia tidak sependapat dengan pandangan tersebut.
Ketika ditanya awak media soal apakah dirinya secara pribadi berinvestasi di kripto, Jerome Powell menjawab bahwa sesuai aturan ia tidak diizinkan melakukannya.
Selama ini, para pemimpin industri sudah sejak lama menganggap Bitcoin sebagai ‘emas digital’. Hal itu didasarkan pada kenaikan tahunan BTC hingga dominasinya terhadap aset fiat lainnya.
Fakta juga memperlihatkan, beberapa ETF Bitcoin telah melampaui rekan-rekan emasnya di pasar AS. Hal itu terjadi dalam waktu kurang dari setahun sejak peluncuran.
“Ini layaknya emas, hanya saja dalam bentuk virtual. Orang-orang tidak menggunakannya sebagai alat pembayaran ataupun alat penyimpan nilai,” papar Jerome Powell.
Hal itu disebabkan karena BTC sangat volatil. “Ini bukan pesaing dolar, melainkan pesaing emas,” terang Powell.
Pernyataan Jerome Powell itu, disampaikan di tengah indikasi bahwa pemerintahan Donald Trump berencana untuk mendukung aset digital. Hal itu didasarkan pada materi kampanye, dimana Trump menyatakan dukungannya untuk kripto.
Juga, Trump telah menerima donasi dalam berbagai token, termasuk Bitcoin, dan hal menampilkan dirinya sebagai kandidat yang mendukung crypto.
“Bitcoin secara cepat diakui sebagai emas 2.0, bahkan oleh sektor keuangan tradisional dan pemerintah. Inilah yang disebut dengan kemenangan,” tulis Dan Held, penasihat crypto populer di X.
Pada Juli lalu, Trump juga mengungkapkan peluang untuk membentuk dana cadangan Bitcoin nasional. Kolega Trump dari Partai Republik turut mendukung ide tersebut dengan mengusulkan dana cadangan Bitcoin di berbagai level negara bagian.
Donald Trump lalu mengajukan Paul Atkins, seorang pengacara yang mendukung kripto, sebagai calon pimpinan SEC AS. Sebelumnya, Atkins menjabat komisaris SEC pada era pemerintahan Bush (Partai Republik).
Para pelaku industri kripto menyambut baik penunjukan tersebut. Mereka optimistis atas kepemimpinan Atkins untuk membawa perubahan menuju regulasi kripto yang lebih ramah, ketimbang kebijakan ketat Gary Gensler, ketua SEC yang akan hengkang pada 20 Januari tahun depan.
Menyusul pengumuman itu, harga Bitcoin sempat crash ke bawah USD94.700 pada Rabu (4/12) pagi, lalu meroket tajam pada penutupan.
Sepanjang tahun ini, Bitcoin tercatat melonjak 135%, mencapai rekor tertingginya di USD99.768 pada awal November.
Secara keseluruhan, pernyataan Jerome Powell tentang Bitcoin semakin menegaskan bahwa lembaga keuangan dan badan pemerintah semakin menyadari potensi aset digital ini, serta perannya yang semakin besar dalam mentransformasi perekonomian nasional