apakabar.co.id, JAKARTA – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali membuka pendaftaran mudik gratis menggunakan sarana transportasi bus.
Adapun kuota mudik gratis yang disediakan sebanyak 10.000 orang arus mudik dan bali Lebaran 2024/Idulfitri 1445 Hijriah.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kemenhub, Hendro Sugianto berharap masyarakat dapat memanfaatkan sebaik-baiknya penambahan kuota mudik gratis yang sudah disediakan.
“Sistemnya sama seperti sebelumnya, siapa cepat dia dapat. Dengan ini maka Ditjen Hubdat menyediakan kuota seluruhnya 40.088 orang untuk mudik gratis 2024,” katanya di Jakarta, Jumat (29/3).
Ditjen Perhubungan Darat sebelumnya telah membuka pendaftaran mudik gratis Angkutan Lebaran 1445 Hijriah sejak 6 Maret 2024 dengan kuota 30.088 untuk arus mudik dan balik. Kuota tersebut telah terpenuhi pada kota tujuan mudik dan arus balik.
Dia menuturkan dari kuota yang disiapkan sebanyak 30.088 kursi, terdiri atas 24.368 orang untuk arus mudik dan 5.720 orang untuk arus balik dengan sarana transportasi bus. Kemenhub juga menyiapkan 722 unit bus untuk mengangkut pemudik secara gratis nantinya.
Pendaftaran dan Tujuan Mudik
“Secara rinci dari kuota 10.000 orang yang dibuka kembali ini jumlah penumpang arus mudik sebanyak 8.680 orang dan arus balik sebanyak 1.320 orang,” katanya.
Hendro mengatakan pendaftaran keseluruhan kuota tersebut dilakukan mulai Sabtu, 30 Maret 2024 pukul 08.00 WIB melalui aplikasi MitraDarat. Pendaftaran akan ditutup apabila kuota sudah terpenuhi seluruhnya.
Kemenhub menyebut tujuan mudik yaitu di 26 kota yaitu Garut, Cirebon, Blora, Boyolali, Cilacap, Tegal, Demak, Jepara, Kebumen, Klaten, Magelang, Madiun, Pati, Malang, Pekalongan, Purwokerto, Semarang, Sragen, Solo, Wonosobo, Tulungagung, Tuban, Wonosari, Bengkulu, Palembang dan Lampung.
“Untuk kota asal keberangkatan arus balik yaitu sebanyak tujuh kota yaitu Semarang, Purwokerto, Solo, Surabaya, Wonogiri, Yogyakarta dan Madiun,” jelas Hendro.
Ia menambahkan program mudik gratis di masa angkutan lebaran dilakukan pemerintah melalui Kementerian Perhubungan untuk mengurangi jumlah pemudik dengan sepeda motor, apalagi dengan jarak jauh.