apakabar.co.id, JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai regulator perlu memerhatikan kemungkinan masuknya platform aplikasi lokapasar (e-commerce) asing khususnya aplikasi Temu dari China.
Terlebih, persoalan mengenai harga yang terpotong jauh karena aplikasi tersebut langsung memotong transaksi dari pabrik ke pelanggan.
“Kita harus cermat memperhatikan platform seperti itu. Apalagi basisnya bisa dari pabrik langsung ke customer, harganya bisa terpotong jauh,” ujar Wakil Ketua Umum KADIN, Sarman Simanjorang dalam keterangan di Jakarta, dikutip Kamis (20/6).
Sarman menegaskan ancaman aplikasi Temu bisa membahayakan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan industri di Indonesia seperti produk garmen.
Karena itu, polemik tersebut menurut harus segera diantisipasi dengan peran kementerian teknis terkait.
“Kalau memang Menkop UKM sudah menyampaikan itu, Pak Menteri harus berkoordinasi dengan kementerian terkait seperti Kominfo dan Kemendag, supaya bisa dicegah,” ujarnya.