apakabar.co.id, JAKARTA – Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur menjadi salah satu daerah yang mengalami pertumbuhan investasi. Keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi faktor pemicunya.
Pertumbuhan investasi di Kabupaten Penajam Paser Utara mulai bergerak positif seiring ditetapkan Kecamatan Sepaku wilayah di kabupaten yang dikenal Benuo Taka itu, sebagai kawasan inti pusat pemerintahan ibu kota Indonesia. Tahun 2024 capaian investasi mencapai 145 persen dari yang ditargetkan.
“Investor banyak melirik daerah terdekat Kota Nusantara untuk berinvestasi,” ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kabupaten Penajam Paser Utara Nurlaila, di Penajam seperti dilansir Antara, Minggu (2/3).
Baca juga: Telemow di Ujung Tanduk, Impian IKN Berangus Warga Tolak Klaim Korporasi
Nurlaila menerangkan berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) mencatat sebagian besar investor menanamkan modal kepada tiga perusahaan terbesar dengan terdata total investasi mencapai Rp1 triliun.
Pemilik modal diharapkan semakin tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten Penajam Paser Utara, sehingga meningkatkan pendapatan kabupaten dan menumbuhkan perekonomian lokal.
Sistem perizinan berusaha terintegrasi secara elektronik (online single submission/OSS), kata dia lagi, ikut menimbulkan kepercayaan investor dalam maupun luar negeri untuk berinvestasi karena adanya transparansi.
“OSS juga dapat ketahui realisasi penanaman modal yang tercatat, karena setiap tiga bulan perusahaan buat laporan tunjukkan realisasi investasi,” katanya.
Baca juga: OIKN Pastikan Efisiensi Anggaran Tak Ganggu Infrastruktur Kota Nusantara
Total penanaman modal sejak Kecamatan Sepaku ditetapkan sebagai kawasan pusat Kota Nusantara, yakni pada 2022 hingga 2024 tercatat di Dinas PMPTSP Kabupaten Penajam Paser Utara lebih kurang Rp6,61 triliun.
Investasi pada 2022 mencapai Rp1,35 triliun atau 52,11 persen dari target Rp2,6 triliun, pada 2023 mencapai Rp1,63 triliun atau 81,85 persen dari target Rp2 triliun dan pada 2024 mencapai Rp3,62 triliun atau melampaui target Rp2,5 triliun.
Investasi tersebut dari penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) yang berasal dari Singapura, Malaysia, Seychelles (Afrika Timur), dan Tiongkok,” jelasnya.