Menaker Tekankan Transformasi SDM di Tengah Disrupsi Digital

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli. Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli menekankan pentingnya transformasi ketenagakerjaan yang berpusat pada sumber daya manusia/SDM (people-centered transformation) sebagai respons atas perubahan global yang cepat dan kompleks, serta disrupsi digital.

“Manusia tidak lagi dilihat sekadar sebagai pelaksana tugas, melainkan sebagai kontributor aktif yang memiliki potensi besar dalam pembangunan nasional,” kata Menaker Yassierli dalam keterangan resmi di Jakarta, dikutip Rabu (18/6).

Menaker menyoroti berbagai disrupsi di dunia kerja, seperti kemajuan teknologi digital, kecerdasan buatan (AI), tumbuhnya sektor informal, serta perubahan nilai kerja di kalangan generasi muda.

Baca juga: Wamenaker Tegaskan Praktik Penahanan Ijazah Melanggar Hukum

Ia mengungkapkan bahwa lebih dari 100 juta pekerjaan berpotensi tergantikan oleh AI dalam satu dekade ke depan, sementara 44 persen keterampilan inti akan berubah dalam lima tahun.

“Tanpa pelatihan yang cepat dan inklusif, banyak pekerja berisiko tertinggal,” ujar Yassierli.

Untuk menjawab tantangan ini, Yassierli mengatakan Indonesia mengadopsi People-Centered Approach (PCA), yaitu pendekatan yang menempatkan martabat, potensi, dan aspirasi manusia sebagai inti dari setiap kebijakan dan keputusan ketenagakerjaan.

“Pendekatan ini diterjemahkan secara konkret melalui kolaborasi lintas pemangku kepentingan, seperti pemerintah, dunia usaha, serikat pekerja, dan lembaga pelatihan dalam semangat gotong royong,” kata Yassierli.

Baca juga: Menaker Tekankan Keadilan dan Perlindungan Kerja di ILC Jenewa

Ia juga mengatakan, Kemnaker sendiri telah merancang strategi nasional dengan tiga pilar utama yaitu memperkuat fondasi SDM, mereformasi kelembagaan dan dialog ketenagakerjaan, serta memanfaatkan inovasi digital seperti program AI for SIAPKerja.

Selain itu, Menaker pun mengajak seluruh negara untuk bersama-sama mempersiapkan keterampilan masa depan, memperluas pelatihan ulang, dan membangun ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, adil, dan produktif di era transformasi digital.

9 kali dilihat, 9 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *