apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan atau Zulhas memberikan penugasan kepada Perum Bulog untuk menyerap maksimal 1 juta ton jagung sepanjang 2025.
Zulhas menerangkan penyerapan 1 juta ton jagung bertujuan untuk cadangan jagung pemerintah. Angka tersebut merupakan 5,8 persen dari total produksi jagung di Indonesia sepanjang 2025, yang diperkirakan mencapai 17 juta ton.
“Sedang segitu, kalau terlalu kecil dampaknya kurang, kalau terlalu tinggi juga nanti nggak baik. Jadi kira-kira 5 persen sedang,” katanya usai Rapat Koordinasi Penyerapan Jaung di Kantor Kemenko Pangan di Jakarta, Senin (24/3).
Baca juga: Zulhas Optimis 2026 RI Tak Impor Beras Lagi
Diketahui, Pemerintah menetapkan HPP jagung di tingkat petani sebesar Rp5.500 per kilogram. Penetapan ini diatur melalui Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nomor 18 Tahun 2025.
HPP jagung ini akan digunakan oleh Bulog untuk menyerap hasil panen petani untuk memperkuat stok CJP.
Berdasarkan Kerangka Sampel Area (KSA) Badan Pusat Statistik, proyeksi produksi jagung pipilan kering kadar air 14 persen pada triwulan pertama 2025, berpotensi mengalami kenaikan 1,4 juta ton atau 41,38 persen dibanding periode yang sama di tahun lalu.
Baca juga: Setop Impor 4 Komoditas Pangan, Zulhas: Stok-Harga Domestik Aman
BPS juga memperkirakan produksi jagung pada Januari 2025 mencapai 1,33 juta ton, Februari 1,39 juta ton, dan Maret 2,08 juta ton.
Untuk memperkuat stok CJP, Bulog ditargetkan menyerap 1 juta ton jagung pada 2025 atau sekitar 5,8 persen dari total proyeksi jagung yang mencapai 17,7 juta ton, sedangkan target penyaluran berupa stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) sebesar 250 ribu ton pada 2025.