apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia meminta maaf antrean pembelian LPG 3 kg di wilayah Tangerang Selatan, Banten memakan korban jiwa.
“Kami pemerintah pertama memohon maaf kalau ini terjadi, karena ini semata-mata kami lakukan untuk penataan,” ujar Bahlil di Jakarta, Selasa (4/2).
Bahlil menjelaskan bahwa pemerintah terus melakukan perbaikan kebijakan untuk mencegah situasi memburuk. Salah satu langkah yang ia tempuh adalah mengubah status pengecer menjadi sub-pangkalan, sehingga pengecer dapat menjual LPG 3 kg lagi.
Baca juga: Akhirnya! Pemerintah Izinkan Pengecer Jual LPG 3 Kg
Baca juga: CORE Minta Tinjau Ulang Kalangan yang Berhak Beli LPG 3 Kg
Bahlil menyadari bahwa pengecer merupakan garda terdepan distribusi LPG 3 kg yang menghubungkan pangkalan dengan masyarakat luas.
“Apa yang kami lakukan pagi ini dan malam ini merupakan respons. Kami ingin rakyat mendapat LPG dengan baik dan gampang,” kata Bahlil.
Permohonan maaf dari Bahlil terkait kabar warga RT/RW 001/007, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), bernama Yonih (62) yang dilaporkan meninggal dunia diduga kelelahan setelah mengikuti antrean pengambilan tabung gas elpiji 3 kg subsidi di wilayah itu pada Senin (3/2).