Anak Adam Malik Dilarikan ke UGD karena Stroke, Layanan BPJS Tidak Bisa Digunakan

Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono menjenguk anak pertama Wakil Presiden RI ke-3 Adam Malik, Otto Malik (81) yang dirawat di RSPAD Jakarta. Diketahui, Otto menjalani perawatan di RS karena menderita stroke. Foto: Kilat.com

apakabar.co.id, JAKARTAOtto Malik (81), putra sulung dari Wakil Presiden RI ke-3 Adam Malik kini menghadapi tantangan serius terkait kesehatannya. Otto mengalami kesulitan dalam mendapatkan perawatan medis yang memadai melalui BPJS Kesehatan.

Dikutip dari Kilat, Otto Malik terpaksa dilarikan ke Unit Gawat Darurat (UGD) usai terjatuh dalam kondisi stroke. Dokter mendiagnosis bahwa ia memerlukan operasi penggantian sendi panggul karena tulang yang sudah keropos.

Istri Otto Malik, Hetty Kustiati menuturkan, prosedur operasi itu sempat tertunda karena alat yang dibutuhkan tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan. Namun jika pihak keluarga bersedia membayar secara umum dan tidak melalui BPJS Kesehatan, maka barang yang dibutuhkan justru tersedia.

Peristiwa itu bermula pada tanggal 16 Desember 2024 ketika Hetty harus membawa Otto Malik masuk IGD RS Suyoto di Bintaro, Jakarta Selatan.  Saat masuk di rumah sakit, Otto Malik sempat mendapatkan perawatan selama tiga hari.

“Ditangani selama 3 hari untuk penanganan pertama, pengecekan laboratorium dan jantung dan lain-lain,” paparnya.

Otto kemudian diizinkan pulang dan dijadwalkan untuk operasi saat kontrol di tanggal 24 Desember 2024. Sebelum pulang, Hetty sempat menanyakan, apakah harus melalui IGD atau bisa langsung mengikuti penanganan, karena sudah mengantongi surat kontrol.

“Dijawab oleh dokternya, langsung datang saja, karena sudah ada surat kontrol,” terangnya.

Saat datang kontrol di tanggal 24 Desember 2024, Hetty kaget, karena pihak rumah sakit menyatakan Otto Malik tidak bisa dioperasi. Alasannya, alat yang dibutuhkan tidak tersedia dan biayanya tidak ditanggung oleh BPJS Kesehatan.

“Saya pikir, begitu datang kontrol, Pak Otto langsung dijadwalkan operasi. Ternyata pihak RS Suyoto menjelaskan tidak bisa operasi karena tidak ada alat dan alat tersebut tidak dicover oleh BPJS Kesehatan,” tuturnya.

Situasi itu membuat Hetty dan keluarga bingung. Pasalnya, pihak RS Suyoto menyebut kepastian operasi baru ada setelah tahun baru 2025. Itu pun harus berkonsultasi terlebih dahulu dengan pihak BPJS Kesehatan.

Dalam kondisi kalut, Hetty memutuskan menghubungi Abdullah Mahmud (AM) Hendropriyono, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Ia berharap Hendropriyono bersedia mencari solusi.

Hendropriyono lalu membantu Otto Malik mendapatkan perawatan lebih lanjut di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta. “Alhamdulillah dibantu Pak Hendropriyono. Saat ini, Pak Otto Malik bisa ditangani di RSPAD Gatot Subroto,” ungkap Hetty.

Dilansir dari detikcom, AM Hendropriyono telah menjenguk anak pertama Wakil Presiden RI ke-3 Adam Malik yang dirawat di RSPAD Jakarta.

Meskipun BPJS Kesehatan dirancang untuk memberikan akses layanan kesehatan secara luas, kasus Otto Malik menunjukkan bahwa masih ada keterbatasan dalam cakupan layanan yang disediakan. Akibatnya, masyarakat tidak mudah untuk mengakses program layanan BPJS kesehatan secara optimal.

389 kali dilihat, 389 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *