Artis Jadi Calon di Pilkada Bukti Pragmatisme Parpol

Direktur Eksekutif Network Democracy and Electoral Integrity (NETGRIT), Hadar Nafis Gumay. Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Direktur Eksekutif Network Democracy and Electoral Integrity (NETGRIT), Hadar Nafis Gumay menilai fenomena banyaknya artis yang jadi calon kepala daerah di Pilkada 2024 membuktikan partai politik gagal mencetak kader berkualitas.

“Ini bukti ketidakmampuan partai politik dalam menyiapkan kader lengkap dan tuntas,” katanya Sabtu (14/9).

Partai politik, kata Hadar, seharusnya dapat membaca kebutuhan masyarakat ataupun wilayah tempat pilkada berlangsung.

Baca juga: Tak Lagi Sendiri, PDIP Dapat Dukungan dari 4 Parpol di Pilkada Solo 2024

Setelah membaca kebutuhan tersebut, lanjut Hadar, tugas parpol selanjutnya yakin menyiapkan kader yang memiliki pangalaman dan kapabilitas yang dapat menjawab seluruh permasalahan masyarakat.

Di sisi lain, justru parpol lebih memilih mencalonkan dari kalangan artis sebagai kepala daerah. Ia menilah hal itu sebagai wujud pragmatisme berlebihan hanya untuk mencari suara.

Karena itu, mantan komisioner KPU tersebut meminta para parpol untuk terus memantau artis yang telah diusungnya. Setidaknya dari mulai proses kampanye hingga saat terpilih nanti.

Baca juga: Pencalonan Kepala Daerah, MK Buka Peluang Parpol Tanpa Kursi di DPRD

Jika telah terpilih pun, lanjut Hadar, partai politik harus tetap mengontrol kinerja artis yang dia usung agar bisa bekerja secara maksimal dalam memenuhi kebutuhan rakyat.

“Parpol bertanggung jawab terhadap kinerja mereka yang tidak optimal,” ujar Hadar.

Hadar juga berharap seluruh calon kepala daerah yang dari kalangan dunia hiburan untuk meninggalkan profesi lamanya secara penuh dan fokus untuk membenahi rakyat serta wilayahnya.

11 kali dilihat, 3 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *