1446
1446

Barang Ilegal Marak, Mendag dengan Kejagung Bahas Pembentukan Satgas Impor Ilegal

Arsip foto - Anggota TNI Angkatan Laut menunjukkan barang bukti pakaian bekas saat ungkap kasus penggagalan penyelundupan pakaian bekas impor ilegal di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (8/8). Satgas Second Fleet Quick Respons (SFQR) Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut V mengamankan KM Mentari Crystal di perairan Waingapu, NTT, yang membawa 25 kontainer berisi 4.616 ball press pakaian dan sepatu bekas yang diimpor dari China dan Taiwan. Foto: Antara

apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan bertemu dengan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin untuk membahas pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Impor Ilegal. Pertemuan di Kejaksaan Agung (Kejagung), Selasa (16/7) siang tersebut untuk berkoordinasi sekaligus berdiskusi terkait tutupnya industri tekstil.

“Beberapa hari ini saya berkoordinasi dan sengaja bertemu mendiskusikan sekaligus minta dukungan, apa yang akhir-akhir ini menjadi polemik di media mengenai terancam tutupnya industri tekstil, pakaian jadi, elektronik, alas kaki, produk kecantikan,” ujar Zulkifli di Kantor Kejagung RI, Jakarta, Selasa (16/7).

Zulkifli menjelaskan alasan pembentukan satgas adalah untuk penegakan aturan, setelah pihaknya menemukan barang yang tidak terdata atau ilegal membanjiri pasar Indonesia.

Kesimpulan itu didapat usai mendag berdiskusi panjang dengan sejumlah asosiasi, seperti Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), hingga Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

“Oleh karena itu, kami minta dukungan Kejagung untuk membikin tim, segera melihat ke lapangan. Setelah ditemukan, tentu kami akan serahkan penegakan hukum ke Kejaksaan, kan kami enggak sanggup, agar bisa mengurangi barang masuk yang ilegal ini untuk melindungi industri,” paparnya.

Selain Kejagung, mendag menjelaskan satgas juga terdiri dari institusi lainnya, seperti kepolisian, kementerian terkait (Kementerian Perindustrian), hingga Kadin.

“Lebih cepat, lebih bagus. Mudah-mudahan minggu ini karena ini sudah dalam keadaan darurat,” ujar Zulkifli sembari menjelaskan soal target pembentukan satgas tersebut.

Sementara itu, Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin menjelaskan pihaknya akan bersinergi dengan Kemendag dalam satgas yang akan dibentuk tersebut. Lebih jauh ia berharap, pembentukan satgas mampu memberikan dampak signifikan, sehingga produk ilegal tidak lag membanjiri Indonesia.

“Saya mengharapkan ini bukan hanya gebrakan sekali, tetapi sampai tuntas karena kami punya jaringan,” ujarnya.

Burhanuddin menambahkan, “Kami tahu jaringan-jaringannya, dan insya-Allah saya akan dukung apa yang disampaikan oleh Mendag, dan kami siap untuk tindakan itu, dan mungkin tidak terlalu lama kami akan turunkan tim kami.”

1,403 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *