News  

BPBD Jakarta Peringatkan Potensi Banjir Rob Awal 2025

BPBD DKI Jakarta memperingatkan adanya potensi banjir rob pada awal 2025.

apakabar.co.id, JAKARTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengeluarkan peringatan dini terkait potensi banjir rob yang diperkirakan akan melanda wilayah pesisir ibu kota hingga awal Januari 2025.

Fenomena ini disebabkan oleh pasang maksimum air laut akibat fase bulan purnama yang terjadi antara 26 Desember 2024 hingga 3 Januari 2025, menurut laporan BMKG.

Kepala BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji, mengungkapkan bahwa kombinasi pasang air laut dan bulan purnama dapat meningkatkan risiko banjir rob, yang berpotensi mengganggu aktivitas ekonomi, infrastruktur, dan mobilitas masyarakat di kawasan pesisir.

“Informasi ini kami terima dari BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok. Pasang maksimum ini berpotensi menyebabkan banjir rob di sejumlah wilayah pesisir Jakarta,” ujar Isnawa Adji dalam konferensi pers Kamis (26/12).

BPBD DKI Jakarta telah memetakan setidaknya 10 wilayah di pesisir Jakarta Utara yang memiliki risiko tinggi terkena banjir rob selama periode ini.

Daerah-daerah tersebut meliputi, Kamal Muara, Kapuk Muara, Penjaringan, Kamal, Marunda, Cilincing, Kalibaru, dan Muara Angke.

Selain itu, Kepulauan Seribu juga termasuk dalam daftar wilayah dengan risiko terdampak.

“Saat ini, kami telah menerima laporan genangan air setinggi 15 sentimeter di satu RT di Kelurahan Pluit akibat banjir rob. Namun, situasi masih terkendali, dan belum ada warga yang harus dievakuasi,” jelas Isnawa.

Sebagai langkah antisipasi, BPBD telah menyiagakan tim pemantau dan berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air, Dinas Bina Marga, dan Dinas Pemadam Kebakaran.

Selain itu, BPBD juga mengingatkan masyarakat untuk mengikuti kanal pengaduan resmi jika terjadi keadaan darurat.

Banjir rob dapat menyebabkan gangguan aktivitas ekonomi, merusak infrastruktur, dan menghambat transportasi.

Karena itu, BPBD mengajak masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan dalam menghadapi potensi bencana ini.

Pemerintah juga mendorong penerapan langkah antisipasi jangka panjang, termasuk penguatan tanggul laut dan perbaikan sistem drainase, guna mengurangi dampak banjir rob di masa depan.

33 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *