News  

Japan Open Jadi Alarm Tunggal Putri Jelang Kejuaraan Dunia 2025

Kepala pelatih tunggal putri, Imam Tohari (kiri), dan pebulutangkis Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung saat tampil di Japan Open 2025. Foto: PBSI

apakabar.co.id, JAKARTA – Japan Open 2025 menjadi ajang evaluasi besar bagi sektor tunggal putri Indonesia jelang tampil di Kejuaraan Dunia 2025, Agustus mendatang.

Pelatih tunggal putri, Imam Tohari, secara terbuka menyampaikan penilaian terhadap performa dua anak asuhnya, Gregoria Mariska Tunjung dan Putri Kusuma Wardani, usai penampilan mereka di turnamen level Super 750 tersebut.

Gregoria yang baru kembali dari masa absen selama tiga bulan belum menunjukkan performa terbaiknya. Menurut Imam, permainan Gregoria belum kembali ke ritme dan insting yang biasanya menjadi kekuatannya.

“Untuk Gregoria, terlihat bahwa ritme permainan dan insting-insting bermainnya masih belum kembali. Ini wajar, karena dia cukup lama absen. Tapi di level seperti Super 750 atau 1000, dibutuhkan daya tahan tinggi, baik fisik maupun fokus. Dan itu belum dia miliki sepenuhnya sekarang,” ujar Imam.

Ia juga menyoroti kelincahan dan kualitas pukulan Gregoria yang tampak menurun. Hal ini membuatnya kesulitan saat menghadapi reli-reli panjang yang menjadi ciri khas pertandingan level tinggi.

Di sisi lain, Imam memberi pujian kepada Putri Kusuma Wardani. Meski gagal melangkah lebih jauh, Putri dinilai menunjukkan grafik peningkatan yang cukup signifikan.

“Saya cukup puas dengan Putri. Dia sudah lebih sabar, lebih tenang dalam mengelola permainan. Pukulan-pukulan yang sebelumnya sering mati sendiri sudah mulai berkurang. Daya tahan fisiknya pun terlihat lebih baik,” ujarnya.

Namun Imam juga menyimpan sedikit kekecewaan terhadap Putri, terutama dalam laga melawan Wang Zhi Yi. Menurutnya, Putri sebenarnya punya peluang besar untuk menang.

“Di gim kedua atau ketiga melawan Wang Zhi Yi, sebenarnya Putri bisa ambil. Tapi ada kesalahan kecil yang tidak seharusnya dilakukan, seperti terburu-buru dan kurang sabar di poin-poin krusial. Ini soal fokus dan mental bertanding,” jelasnya.

Evaluasi ini menjadi penting menjelang Kejuaraan Dunia (World Championships) yang akan berlangsung di Paris, Prancis, 25-31 Agustus mendatang.

Imam berharap kedua tunggal putri andalannya bisa segera memperbaiki kekurangan, baik dari sisi teknik, fisik, maupun mental.

“Ini pelajaran penting, terutama untuk Gregoria yang harus mengejar ketertinggalan. Dan untuk Putri, dia harus menjaga tren positif ini agar terus berkembang,” tutup Imam.

 

7 kali dilihat, 7 kunjungan hari ini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *