News  

Julukan Gubernur Konten Tuai Reaksi, Rudy: Saya Memuji Dedi

Gubernur Kalimantan Selatan, Rudy Mas’ud

apakabar.co.id, JAKARTA — Gubernur Kalimantan Timur, Rudy Mas’ud, akhirnya buka suara soal ucapannya yang menyebut Dedi Mulyadi sebagai “Gubernur Konten”. Julukan itu sempat jadi sorotan publik dan memicu reaksi di media sosial.

Menurut Rudy, sapaan itu bukan bentuk sindiran, melainkan pujian terhadap kreativitas Dedi dalam menyampaikan pesan pemerintahan melalui media sosial.

“Dedi itu sahabat saya sejak sama-sama di DPR dan Golkar. Julukan itu bukan menghina, tapi mengapresiasi. Saya bilang, ‘kontennya mantap, inspiratif’,” ujar Rudy saat mendampingi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam kunjungan ke Senipah Peciko South Mahakam, Kamis (1/5).

“Dan sekarang, kami sama-sama menjadi gubernur,” tambah Rudy, yang pernah menjabat sebagai anggota Komisi Pertambangan dan Hukum DPR RI.

Namun, pernyataan Rudy sempat memicu reaksi warganet. Akun Instagram pribadinya, @h.rudymasud, diserbu komentar sejak Selasa (28/4). Banyak pengguna media sosial membela Dedi dan menilai julukan tersebut bernada merendahkan.

Julukan “Gubernur Konten” yang dilontarkan Rudy Mas’ud saat rapat Komisi II DPR RI pada Selasa (29/4), ditanggapi dengan tenang oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Dalam forum yang dihadiri Mendagri, para gubernur, dan pejabat eselon I, Rudy sempat menyapa, “Kang Dedi, Gubernur Konten. Mantap nih Kang Dedi,” sebelum memaparkan kinerjanya sebagai Gubernur Kaltim.

Dedi menilai, konten yang ia produksi justru memberi dampak positif bagi pemerintahannya. Salah satu manfaatnya adalah efisiensi anggaran belanja iklan.

“Alhamdulillah, dari konten yang saya miliki, bisa menurunkan belanja rutin iklan,” ujarnya.

Menurutnya, anggaran iklan Pemprov Jabar yang semula mencapai Rp50 miliar kini cukup hanya Rp3 miliar, berkat konten-konten yang viral dan berdampak luas.

 

8 kali dilihat, 8 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *