Kaltim Peringkat Ketiga Depresi Tertinggi Nasional

apakabar.co.id, JAKARTA – Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah menghadapi tantangan besar dalam kesehatan mental.

Kepala Dinas Kesehatan Kaltim, Jaya Mualimin, menyampaikan bahwa daerah ini kini menempati peringkat ketiga tertinggi di Indonesia dalam kasus depresi.

“Ini harus menjadi perhatian serius kita semua,” ujar Jaya saat membuka Kaltim Fair 2025 di Big Mall Samarinda, Kamis (16/4).

Menurut Jaya, tekanan hidup yang semakin kompleks—baik secara ekonomi, sosial, maupun derasnya informasi digital—berkontribusi besar terhadap peningkatan kasus gangguan jiwa seperti stres dan depresi.

“Kita perlu belajar hidup lebih tenang, nyaman, dan membangun komunikasi yang sehat dengan diri sendiri,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya peran keluarga dan lingkungan sebagai garda terdepan dalam menjaga kesehatan mental.

Komunikasi yang terbuka dan empati di dalam rumah diyakini dapat mengurangi risiko munculnya gangguan kejiwaan.

“Interaksi yang sehat dan dukungan emosional dari sekitar bisa menjadi pelindung alami dari penyakit yang pengobatannya tidak mudah,” katanya.

Sebagai langkah konkret, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan RSJD Atma Husada Mahakam membuka layanan skrining kesehatan jiwa gratis dalam rangkaian acara Kaltim Fair 2025 yang digelar 16–20 April.

Layanan ini terbuka untuk masyarakat umum yang ingin memeriksakan kondisi mental mereka.

Salah satu inisiatif utama yang diperkenalkan adalah program Ketan Mas Rido (Kesehatan Mental Masyarakat Samarinda dan Sekitarnya Dukung Optimalisasi).

Program ini dirancang untuk mendeteksi dini gangguan kecemasan, depresi, hingga pikiran untuk mengakhiri hidup.

“Keberanian untuk mengakui bahwa kita sedang tidak baik-baik saja, itu sudah setengah jalan menuju pemulihan,” tutur Jaya.

Melalui Ketan Mas Rido, RSJD menyediakan edukasi, dukungan psikologis, serta akses layanan profesional bagi mereka yang tengah menghadapi tekanan hidup. Pesan utamanya: “Kamu tidak sendirian. Bantuan tersedia.”

Jaya mengajak seluruh masyarakat Kaltim untuk tidak ragu memanfaatkan layanan ini demi menekan angka depresi dan menciptakan masyarakat yang lebih sehat secara mental di Bumi Etam.

 

10 kali dilihat, 10 kunjungan hari ini
Editor: Raikhul Amar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *