Kamis Pagi, Dua Ruas Jalan di Jakbar Masih Terendam Banjir

Sejumlah pengendara roda dua berteduh di bawah jalan tol yang berada di Jakarta Timur saat hujan deras terjadi pada Rabu (8/1/2025) malam. Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Curah hujan dengan intensitas tinggi pada Rabu (8/1) malam telah menyebabkan 2 (dua) ruas jalan di Jakarta Barat masih terendam banjir.

Informasi itu disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan. Menurutnya, masih terdapat dua ruas jalan yang tergenang air, yakni Jalan Strategi Raya dan Basoka Raya yang berada di Kelurahan Joglo, Jakarta Barat.

“Data terakhir, masih ada 2 ruas jalan yang tergenang, yaitu Jalan Strategi Raya dan Basoka Raya di Kelurahan Joglo” ujar Yohan di Jakarta, Kamis (9/1).

Menurut Yohan, hujan yang melanda wilayah Jakarta dan sekitarnya sejak Rabu (8/1) malam hingga Kamis (9/1) pagi menyebabkan sejumlah ruas jalan sempat tidak bisa dilalui akibat terendam banjir.

Dari data yang masuk, semula terdapat 7 (tujuh) ruas jalan yang tergenang, lima di antaranya telah surut. Sisanya, sebanyak dua ruas jalan di wilayah Jakarta Barat masih terendam dengan ketinggian air mencapai 35 centimeter pada pukul 07.00 WIB.

Adapun 5 (lima) ruas jalan yang telah surut meliputi, yaitu Jalan Ciledug Raya, Kelurahan Cipulir, (Jakarta Selatan) dan Jalan Srengseng Raya, Kelurahan Srengseng, dan Kecamatan Kembangan (Jakarta Barat).

Kemudian banjir juga terjadi di Jalan Kamal Benda Raya RT 01/RW 02 Kelurahan Kamal, Kecamatan Kalideres (Jakarta Barat) dan Jalan Kamal Raya RT 04/RW 02, Kelurahan Tegal Alur, Kecamatan Kalideres (Jakarta Barat).

Selain itu, banjir juga terjadi di Jalan Patra Raya RT 07/RW 02 Kelurahan Duri Kepa, Kecamatan Kebon Jeruk (Jakarta Barat).

Hujan yang terjadi di Jakarta dan sekitarnya menyebabkan Pintu Air Pulo Gadung naik menjadikan statusnya Waspada/Siaga 3 pada Kamis (9/1) pukul 00.00 WIB. Adapun Pos Sunter Hulu dengan status Waspada/ Siaga 3 pada Kamis pukul 05.00 WIB, mengakibatkan terjadinya beberapa genangan di wilayah Jakarta.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta kepada media menyatakan kesiapannya dalam menghadapi puncak musim hujan, utamanya akibat bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, angin kencang dan lainnya.

“Kami menyiagakan personel gabungan selama 24 jam. Personel berasal dari seluruh unsur perangkat daerah,” terang Mohamad Yohan.

Antisipasi dalam rangka menghadapi puncak musim hujan, terang Yohan, telah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dengan menyiagakan sebanyak 267 kantor kelurahan sebagai posko siaga bencana. Kantor kelurahan akan mendata setiap dampak dari peristiwa banjir yang terjadi.

Tidak hanya itu, BPBD DKI Jakarta juga telah membangun posko antisipasi bencana di tingkat provinsi. Posko tersebut siap beroperasi 24 jam untuk memonitor perkembangan dari setiap posko siaga bencana di seluruh wilayah di Jakarta.

315 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *