Menhub Tegaskan Komitmen Jaga Keseimbangan Ekosistem Transportasi Online

Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi di Jakarta, Senin (19/5/2025). Foto: ANTARA

apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga keseimbangan dan keberlanjutan ekosistem transportasi online di Indonesia. Menurutnya, layanan transportasi online bukan sekadar bisnis biasa, melainkan sebuah ekosistem besar yang melibatkan banyak pihak, mulai dari pengemudi, perusahaan aplikasi, hingga masyarakat pengguna.

“Ini bukan sekadar bisnis biasa. Ada ekosistem besar di sini, mulai dari pengemudi, perusahaan, sampai masyarakat pengguna. Pemerintah berkeinginan menjaga keberlanjutan dan keseimbangannya,” ujar Menhub di Jakarta, Selasa (20/5).

Karena itu, jika ke depan diperlukan regulasi baru, maka pemerintah akan mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat. Tidak hanya perusahaan dan pengemudi, tetapi juga pelanggan, pelaku usaha kecil, serta pemasok logistik. Tujuannya agar regulasi yang dibuat bisa berkeadilan dan menjaga stabilitas industri.

Menhub menekankan pentingnya menciptakan persaingan yang sehat dalam layanan transportasi online. “Pemerintah perlu mengatur kompetisi yang ada menjadi lebih adil dan wajar. Tidak hanya dari pelaku usaha, namun pelanggan (customer) dan mitra juga harus kita jaga semua,” tambahnya.

Pernyataan itu disampaikan Menhub usai melakukan diskusi bersama sejumlah perusahaan aplikasi transportasi online seperti Gojek, Grab, inDrive, dan Maxim. Dalam pertemuan tersebut, berbagai isu penting dibahas, termasuk besaran potongan yang dikenakan perusahaan kepada mitra pengemudi.

Salah satu sorotan dalam diskusi adalah potongan aplikasi yang melebihi 20 persen. Menhub memastikan bahwa berdasarkan Keputusan Menteri Perhubungan (Kepmenhub) Nomor KP 1001 Tahun 2022, potongan maksimal dari pendapatan mitra adalah 20 persen. Pemerintah akan mengevaluasi skema ini bersama para pemangku kepentingan, terutama setelah muncul tuntutan dari para pengemudi agar potongan diturunkan menjadi maksimal 10 persen.

Selain itu, status kemitraan antara perusahaan dan pengemudi juga menjadi perhatian. Menhub menyampaikan bahwa para aplikator telah sepakat untuk tidak menjadikan mitra sebagai pegawai tetap. Hal ini bertujuan untuk menjaga fleksibilitas kerja para mitra pengemudi.

“Ekosistem ini sangat kompleks dan melibatkan banyak pihak. Karena itu, penting bagi pemerintah untuk mendengar semua suara, agar keputusan yang diambil tepat sasaran,” tutup Dudy.

Langkah pemerintah ini menunjukkan komitmen untuk menciptakan lingkungan usaha transportasi online yang sehat, adil, dan berkelanjutan. Dengan regulasi yang tepat dan berpihak pada semua pihak, diharapkan industri ini bisa terus tumbuh dan memberi manfaat luas bagi masyarakat.

333 kali dilihat, 333 kunjungan hari ini
Editor: Jekson Simanjuntak

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *