apakabar.co.id, JAKARTA – Paus Fransiskus (88), pemimpin tertinggi Gereja Katolik berusia, saat ini tengah menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli, Roma, akibat pneumonia ganda yang dideritanya sejak 14 Februari lalu. Foto terbaru yang dirilis Vatikan pada Minggu (16/3) memperlihatkan Paus Fransiskus sedang berdoa di sebuah kapel di rumah sakit tersebut. Ini memberikan bukti visual pertama tentang kondisinya dan meredam spekulasi yang berkembang di media sosial.
Paus Fransiskus dirawat di rumah sakit setelah mengalami infeksi polimikroba di saluran pernapasannya. Pada 22 Februari, Paus mengalami krisis pernapasan berkepanjangan yang mirip asma dan membutuhkan ventilasi mekanis akibat bronkospasme terisolasi yang terjadi pada 28 Februari.
Kondisi kesehatan Paus mulai stabil sejak 4 Maret, dan hasil rontgen paru-paru pada 12 Maret menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Namun, hingga kini, Paus Fransiskus masih berada di bawah pengawasan medis untuk memastikan kesembuhannya sepenuhnya.
Kantor Pers Takhta Suci mengonfirmasi bahwa kondisi Paus stabil dan terus mengalami kemajuan. Paus menjalani terapi oksigen aliran tinggi untuk mengurangi kebutuhan ventilasi mekanis non-invasif pada malam hari. Selain itu, fisioterapi pernapasan dilakukan untuk membantu fungsi pernapasan, serta terapi fisik guna meningkatkan mobilitasnya.
Paus Fransiskus juga menghabiskan waktunya di rumah sakit dengan beristirahat, berdoa, dan melakukan pekerjaan ringan selama masa pemulihan.
Vatikan melaporkan bahwa Paus memberikan respons positif terhadap pengobatan bronkoaspirasi yang dilakukan pada 28 Februari. Pengobatan ini membantu membersihkan saluran napas dari cairan yang masuk akibat muntah yang terjadi sebelumnya. Kondisi Paus tetap stabil sejak awal Maret, meskipun masih memerlukan perawatan intensif.
Menjawab kekhawatiran publik
Foto Paus yang sedang berdoa di kapel menjadi simbol kekuatan dan ketabahan di tengah proses pemulihan yang panjang. Gambar tersebut juga meredakan kekhawatiran umat Katolik di seluruh dunia yang cemas akan kondisi kesehatan pemimpin spiritual mereka.
Sebelumnya, Paus Fransiskus harus melewatkan dua acara publik pada 9 dan 12 Februari karena mengalami kesulitan bernapas. Pada kesempatan tersebut, Paus meminta ajudannya untuk membacakan teks pidatonya.
Dengan perawatan yang terus berlangsung dan dukungan medis yang memadai, Paus Fransiskus diharapkan dapat segera pulih sepenuhnya. Meskipun usianya yang lanjut menjadi tantangan, semangat dan keteguhan hati Paus memberikan harapan bagi umat Katolik di seluruh dunia.
Kantor Pers Takhta Suci menegaskan bahwa proses pemulihan Paus Fransiskus menunjukkan kemajuan bertahap. Paus tetap menjalani fisioterapi dan terapi pernapasan sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kesehatan dan mobilitasnya.
Kondisi yang semakin membaik itu membawa optimisme bahwa Paus Fransiskus dapat kembali menjalankan tugasnya sebagai pemimpin spiritual umat Katolik dengan penuh semangat.