apakabar.co.id, JAKARTA – Pasca pendaftaran KPU, Kamis (29/8) tadi, tensi politik Kabupaten Banjar memanas. Petahana Saidi Mansyur resmi ditantang politikus senior PPP Syaifullah Tamliha.
Pertarungan di Tanah Banjar ini menarik pengamat intelejen Universitas Indonesia, Muhammad Sutisna. Kata dia, menarik.
“Pertarungan akan sengit, karena melawan incumbent,” ucapnya, Senin (2/9).
Dari analisa Sutisna, di sini Tamliha punya peluang lebih besar untuk memenangkan pilbup. Lantaran ada kejenuhan dalam situasi politik di Kabupaten Banjar.
“Saya melihat ada semacam saturasi atau kejenuhan dalam politik domestik di Kabupaten Banjar. Stagnan,” katanya.
Kejenuhan ini membuat masyarakat merindukan sosok kepala daerah yang punya kompetensi yang lebih baik. Mereka menaruh harapan ada perubahan nasib mereka di tangan politisi yang benar-benar peduli.
“Fenomena ini gayung bersambut dengan hadirnya penantang yang punya profil cukup lengkap. Sosok yang biasa mewarnai panggung nasional, turun gunung. Dari sini harapan muncul,” nilai alumnus sekolah intelijen ini.
Menurut dia, Syaifullah Tamliha adalah antitesis Saidi Mansyur. Syaifullah sudah lama dikenal politisi yang aspiratif dan juga gampang diakses masyarakat sementara Saidi masih terkesan berjarak.
“Jargon urang Banjar dan semangat relijius akan jadi kunci permainan, sebab itulah semangat yang menyatu dengan masyarakat di sana,” ujarnya.
Memperhatikan sambutan masyarakat atas pencalonan Syaifullah Tamliha, Sutisna melihat akan ada perubahan politik di Kabupaten banjar. “Angin perubahan berembus kencang,” ucapnya. “Namun semuanya akan tergantung kecanggihan strategi, taktik, dan narasi akan sangat menentukan,” pungkasnya.
Seperti diketahui, petahana Bupati dan Wakil Bupati Banjar Saidi Mansyur dan Habib Idrus Al Habsyie maju kembali dalam Pilkada 2024. Mereka diusung oleh tiga Partai, yaitu Nasdem, Gerindra dan Partai Amanat Nasional (PAN). Keduanya kembali mengusung tagline Manis (Maju, Mandiri, Agamis).
Di kubu penantang, Syaifullah Tamliha yang maju berpasangan dengan Habib Ahmad Bahasyim didukung oleh koalisi besar 13 Parpol yaitu PPP, PKS, Golkar, PKB, Gelora, PDIP, PBB, dan partai non parlemen yaitu Partai Ummat, Hanura, Perindo, Buruh, PKN, dan PSI.
Tagline kampanye mereka adalah “Urang Banjar” yang menjadi singkatan dari dari Unggul, Agamis, Nasionalisme, Gagah, Bauntung, Sejahtera dan Rukun.