apakabar.co.id, JAKARTA – Seorang wanita tewas di perbatasan Kalimantan Timur-Kalimantan Selatan. Belakangan diketahui, ialah seorang pendeta.
Informasi dihimpun media ini, bermula dari sebuah truk yang mengangkut batu bara nyelonong masuk ke jalan umum. Korban yang menggunakan sepeda motor terlindas truk batu bara itu.
Insiden ini terjadi Sabtu pekan lalu di kawasan Muara Komam, Kabupaten Paser. Korban tewas di tempat dengan kondisi jasad yang masih mengenakan helm.
Sementara truk ber-plat DA itu terguling. Muatan batu baranya tumpah ruah ke jalan. Kemacetan sempat terjadi.
“Iya korban seorang pendeta,” ujar seorang warga.
Dikonfirmasi, Kapolres Paser AKBP Novy Adi Wibowo membenarkan. “Benar nanti langsung dengan kasat lantas ya,” jelas Novy, Senin pagi (28/10).
Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) menyayangkan. Insiden ini seharusnya bisa dicegah. Andai pemerintah tegas menindak setiap angkutan batu bara yang masuk ke jalan raya.
“Kalsel sebenarnya sudah memiliki peraturan daerah nomor 3 tahun 2012,” jelas Manajer Kampanye Walhi Kalsel, Jeffri Raharja, dihubungi terpisah.
Walhi pun mendesak pemerintah bersikap. Bahwa angkutan batu bara wajib menggunakan jalan lintasan khusus atau hauling. Agar tak membahayakan warga pengguna lalu lintas.
“Perusahaan harusnya mengurus izin jalan khusus berbarengan dengan amdal,” jelas Jeffri.
Atas insiden ini, Walhi mendorong aparat juga berlaku tegas. Mengenakan sanksi pidana bagi pelaku.
“Seharusnya bukan ke sopir angkutan. Tapi juga sanksi ke pemilik perusahaan,” ujarnya.