apakabar.co.id, BANJAR – Anggota DPR RI Syamsul Bahri R (SBR) bertandang ke Ponpes Darul Hijrah Putra di Martapura, Banjar, Minggu (14/4) tadi. Di sana ia melihat masa depan pendidikan Islam di Kalimantan Selatan.
Ponpes modern ini rupanya sedang membangun menara falakiyah. Fasilitas observasi ilmu astronomi. Jika terbangun, maka jadi yang pertama di Kalimantan.
Biaya pembangunan menara astronomi itu masih butuh budget Rp4 miliar. Di sinilah kendalanya. Ponpes ini masih terganjal biaya. Mereka perlu bantuan.
“Permintaanya kepada Anggota DPR RI, Syamsul Bahri agar dapat mendorong pembangunan menara falakiyah yang sudah berjalan 2 tahun,” ucap Ketua Proklim Pondok Darul Hijrah, Ahmad Maidi kepada apakabar.co.id.
Biaya yang dibutuhkan itu besar. Maidi mengakuinya. Namun menara ini penting dalam pendidikan Islam.
Kata dia, menara falakiyah itu nantinya difungsikan untuk pengembangan ilmu ruqyat, astronomi dan sejenisnya.
“Ilmu falak dan astronomi yang satu-satunya di Kalimantan,” katanya.
Pemaparan itu lantas disambung pendiri Darul Hijrah, Kiyai Zarkasyi Hasbi. Ia menaruh harapan pada SBR.
“Kami berharap menara itu terbaR.rngun. Lewat pian (SBR), bantu salurkan dukungan,” ungkapnya.
SBR tentu saja merespons positif permintaan itu. Apalagi ini untuk menunjang pendidikan di Kalsel. Ia janji mengawalnya.
“Pendidikan yang bagus, tentu saja menghasilkan SDM yang berkualitas. Dan secara tidak langsung, kelak dapat menunjang perekonomian dan kesejahteraan daerah,” tutur anggota Komisi IX DPR RI itu.
Ia lantas berjanji bakal memfasilitasi keinginan Pondok Darul Hijrah. Paling tidak dapat mendorong lewat komisinya yang mengurusi soal keuangan dan pembangunan nasional.
“Siapkan saja berkas dan syarat yang perlu untuk nanti dipresentasikan. Bulan Juni, kita berangkat (Jakarta),” ucap SBR selepas pertemuan sore itu.
