apakabar.co.id, CIANJUR – Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Helmi Halimudin mengungkapkan pihaknya telah mendatangi SMPN 1 Sindangbarang. Hal itu dilakukan pasca-munculnya dugaan perundungan atau kekerasan yang dialami seorang siswa baru berinisial AD (12).
Kepada jurnalis, Helmi menjelaskan tidak ada insiden perundungan maupun kekerasan terhadap korban di sekolah tersebut. Hal itu ia ketahui setelah mengumpulkan keterangan dari seluruh pantia MPLS, guru hingga kepala sekolah.
“Kemarin saya sudah datangi sekolahnya. Saya kumpulkan panitia MPLS, kesiswaan, guru-guru dan kepala sekolah. Mereka membenarkan tidak ada kejadian seperti itu,” tutur Helmi di Cianjur, Selasa (23/7).
Menurutnya, pihak sekolah tidak membenarkan adanya peristiwa tersebut. Namun pihak sekolah sudah melakukan mediasi antara pihak terduga pelaku dengan keluarga korban.
“Kita menerima adanya surat perjanjian antara korban AD dan S. Tapi surat tersebut belum diketahui maksudnya seperti apa, yang jelas itu hasil mediasi,” terangnya.
Menurut Helmi, hingga saat ini, dinas pendidikan Cianjur masih mengumpulkan data dan keterangan dari sejumlah pihak. Karena itu ia belum bisa memastikan apakah telah terjadi perundungan atau tidak.
“Kalau disebutkan misalkan terjadi, untuk sementara kita belum bisa menyatakan karena harus ada bukti-bukti yang kuat di saya,” jelasnya.
Selanjutnya, kata Helmi, pihaknya juga masih menunggu hasil pemeriksaan terhadap korban yang tengah menjalani perawatan di RSUD Cianjur. Setelah hasil pemeriksaan kesehatan keluar, baru kemudian pihak dinas akan mengambil sikap.
“Kemarin kan korban sudah didampingi tim Disdikpora Kabupaten Cianjur ke RSUD Cianjur. Jadi nantinya apabila setelah ada hasil pemeriksaannya seperti apa, kita akan mengambil sikap,” tandasnya.
