Aplikasi ini menawarkan 8 (delapan) fitur utama yang dirancang untuk memenuhi berbagai kebutuhan dalam ekosistem pendidikan:
1. Ruang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK): Menyediakan informasi dan layanan khusus untuk guru dan tenaga kependidikan, termasuk akses ke materi pelatihan dan pengembangan profesional.
2. Ruang Murid: Memberikan akses kepada siswa untuk materi pembelajaran, tugas, dan evaluasi, serta fitur interaktif lainnya yang mendukung proses belajar.
3. Ruang Sekolah: Menyediakan data dan informasi terkait manajemen sekolah, termasuk administrasi, jadwal, dan komunikasi internal.
4. Ruang Bahasa: Fasilitas untuk pembelajaran bahasa, termasuk modul interaktif dan sumber daya pendukung lainnya.
5. Ruang Pemerintah: Menyediakan informasi dan layanan yang berkaitan dengan kebijakan pendidikan dan regulasi dari pemerintah.
6. Ruang Mitra: Fasilitas untuk kolaborasi dengan mitra pendidikan, termasuk organisasi non-pemerintah dan sektor swasta yang berkontribusi dalam bidang pendidikan.
7. Ruang Publik: Menyediakan informasi umum terkait pendidikan yang dapat diakses oleh masyarakat luas.
8. Ruang Inovasi: Berfungsi sebagai pusat kolaborasi dan inovasi teknologi pendidikan, mendorong pengembangan solusi kreatif untuk tantangan pendidikan.
Versi beta dari Rumah Pendidikan sudah tersedia dan dapat diakses melalui laman rumah.pendidikan.go.id atau diunduh melalui aplikasi di Google Play Store.
Fase Rumah Pendidikan
Sebelumnya cetak biru transformasi digital pendidikan yang mendasari pengembangan aplikasi Rumah Pendidikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), dibagi menjadi tiga fase utama, yakni:
Fase 1 (2025) integrasi layanan menjadi portal informasi. Fokus fase ini adalah mengonsolidasikan lebih dari 900 aplikasi pendidikan menjadi satu platform utama, yaitu Rumah Pendidikan.
Rumah Pendidikan berfungsi sebagai portal informasi terintegrasi yang memuat data pendidikan nasional, kurikulum digital, dan layanan administratif. Peningkatan aksesibilitas bagi siswa, guru, orang tua, dan pemangku kepentingan lainnya adalah prioritas utama.
Fase 2 (2026-2027) penguatan ekosistem melalui teknologi API. Pada fase ini, pengembangan teknologi Application Programming Interface (API) dilakukan untuk memungkinkan kolaborasi lintas aplikasi.
Rumah Pendidikan akan menjadi pusat konektivitas antar sistem yang memungkinkan sekolah, pemerintah daerah, dan mitra pendidikan untuk berbagi data secara real-time.
Penguatan fitur interaktif dan kolaboratif, seperti ruang diskusi virtual, pelatihan daring, dan sistem pembelajaran berbasis proyek, mulai diperkenalkan.
Fase 3 (2028-2029) implementasi layanan penuh. Layanan penuh akan mencakup otomatisasi dokumen administratif, seperti rapor digital, sertifikasi, dan pengelolaan data kependidikan.
Teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan analitik data akan digunakan untuk memberikan wawasan mendalam tentang perkembangan pendidikan di tingkat lokal maupun nasional.
Rumah Pendidikan akan mengintegrasikan fitur evaluasi kinerja pendidikan yang mendukung perencanaan strategis bagi lembaga pendidikan.
Dampak dan harapan
Melalui tiga fase ini, Rumah Pendidikan diharapkan mampu meningkatkan efisiensi pengelolaan pendidikan, mendorong kolaborasi lintas sektor untuk inovasi pendidikan dan memberikan manfaat langsung bagi siswa dan guru melalui layanan yang lebih mudah, cepat, dan terintegrasi.
Transformasi ini tidak hanya dirancang untuk menjawab kebutuhan pendidikan saat ini, tetapi juga untuk mempersiapkan ekosistem pendidikan Indonesia menghadapi tantangan masa depan.
Dengan fitur-fitur tersebut, Rumah Pendidikan akan menjadi solusi komprehensif untuk meningkatkan kualitas dan efisiensi proses pendidikan di Indonesia melalui integrasi layanan digital yang mudah diakses oleh semua pihak terkait.