apakabar.com, JAKARTA – Nasib kurang menyenangkan dialami seorang pemuda bernama Suhendri Ardiansyah (27), warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Suhendri disekap dan dianiaya oleh oknum di Myanmar.
Sepupu korban, Daniel (39) menjelaskan dalam kasus tersebut, orangtua Hendri juga diminta uang tebusan jika anaknya itu ingin dibebaskan dan dipulangkan ke Indonesia.
“Dari pelaku minta tebusan USD 30 ribu. Kalau dirupiahkan sekitar Rp500 juta,” ujar Daniel (39) di Jakarta, Minggu (11/8).
Menurut Daniel, kasus penyekapan terjadi setelah Hendri diajak bekerja di luar negeri oleh seorang temannya bernama Risky. Risky menawarkan pekerjaan kepada Hendri sebagai staf di sebuah perusahaan di Thailand.
Sejauh ini, pihak keluarga tidak mengetahui bidang usaha dari perusahaan tersebut. Pihak keluarga hanya mengetahui, Hendri berangkat pasca-diajak oleh Risky.
“Awal pertama Risky janji (korban bekerja) di Bangkok, Thailand. Tapi keluarga tidak tahu perusahaan itu di bidang apa,” terangnya.
Daniel mengungkapkan perusahaan tersebut telah mengiming – imingi gaji dengan nilai fantastis yakni USD 10 ribu atau setara Rp159 juta per bulan kepada Hendri. Diduga hal itu yang akhirnya membuat Hendri tergiur.
“Diiming-imingi gaji lumayan besar lah, sampai akhirnya berangkat ke sana. Nominalnya USD 10 ribu plus fasilitas ditanggung, makan, minum, semua ditanggung,” paparnya.
Hendri kemudian mantap berangkat ke Bangkok, Thailand pada 11 Juli 2024. Ia berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) pada pukul 12.35 WIB. Ia tiba di Bangkok pada hari yang sama, pukul 16.05 waktu setempat.
Setiba di Bandara Suvarnabhumi, Bangkok, Hendri dijemput menggunakan mobil yang dalamnya berisi enam orang termasuk Hendri, Risky, dan empat lainnya yang disebut berkewarganegaraan India.
Setelah itu, kejadian aneh terjadi di tengah perjalanan. Secara mengejutkan Hendri dipisahkan dengan Risky.
“Hendri ini mikirnya mau dibawa ke Maesot, ternyata 8 jam perjalanan nggak nyampe. Tiba-tiba ada di Myanmar yang berbentuk kayak rumah susun gitu dia,” papar Daniel.
Hendri kemudian disekap dan disiksa oleh beberapa terduga pelaku. Oleh para pelaku, Hendri diminta menghubungi seseorang yang dikenalnya dan meminta tebusan agar dirinya dibebaskan.
Hingga saat ini, korban ditengarai masih berada di Myanmar. Karena itu, pihak keluarga berharap pemerintah bisa membantu kepulangan Hendri kembali ke tanah air.