apakabar.co.id, Paser – Truk batu bara yang nekat melintasi jalan negara di Batu Kajang, Kabupaten Paser dibakar orang tak dikenal. Pembakaran misterius ini terjadi di halaman kantor Kecamatan Batu Sopang, Kabupaten Paser, Senin dini hari (24/2).
Sebelumnya truk asal Kalimantan Selatan ini berhasil dijaring oleh warga. Mereka geram sebab praktik ini melanggar Peraturan Daerah Kaltim Nomor 10 tahun 2012.
Informasi pembakaran bermula pada pukul 02.37 dini hari ketika Kepala Keamanan Ketertiban Batu Sopang, Sulis menerima telepon dari anggotanya.
“Anggota saya yang ada di pos kecamatan kaget ada suara ledakan,” jelas Sulis dihubungi media ini, Senin (24/2) siang.
Saat dihampiri, truk berkelir kuning yang memuat berton-ton batu bara itu sudah dalam kondisi terbakar. Api berkobar dan melumat bagian depan hingga merembet ke ban truk.
Tak lama berselang petugas damkar kecamatan menarik selang air dan berhasil memadamkan api. Namun mereka tak menemukan siapa pelaku pembakaran. Yang tertinggal hanya sebuah korek api berwarna merah.
“Tindaklanjutnya sudah ditangani Polres,” kata dia.
Sulis mengaku sudah mengingatkan saat berdialog dengan warga. Bahwa kantor kecamatan tidak memiliki petugas keamanan.
“Semua piket pagi,” kata dia. “[Mengamankan] ini di luar kemampuan kami,” sambung dia.
@kabarinlah #CapCut Belum lagi pembunuh Russel ditangkap, teror baru sudah muncul. Sekelompok orang bersajam mendatangi posko warga penolak hauling di Batu Kajang. Diduga sebagai respons atas aksi emak-emak. Selengkapnya hanya di apakabar.co.id #ormas #muarakate #hauling #batubara ♬ Menegangkan Dan Menakutkan – Neng manis
Kapolres Paser AKBP Novy Adhiwibowo mengatakan kasus ini tengah ditangani pihaknya. Ia mengimbau masyarakat bersabar diri menunggu hasil penyelidikan.
“[Siapa pembakarnya] masih dalam penyelidikan,” jelas Novy via pesan singkat.
Pengacara Publik LBH Samarinda Irfan Ghazi menduga pembakaran sebagai upaya penghilangan barang bukti pelanggaran hauling.
“Kalau misalkan masyarakat mau, sudah dari kemarin kan dibakar,” jelas dia, dihubungi terpisah.
Justru, kata dia, warga memilih kooperatif dan tidak anarkis dengan menyerahkan truk ini ke pihak kecamatan. “Karenanya, yang bertanggung jawab bukan lagi masyarakat karena sudah diserahkan,” jelas Irfan.
Irfan lalu meminta masyarakat menunggu hasil penyelidikan. Jangan mudah mempercayai informasi yang belum bisa dipertanggungjawabkan.
“Polisi harus bisa mengungkap secara terang benderang siapa pelaku pembakaran ini,” jelasnya.
Sekadar tahu, truk batu bara terus menggunakan jalan raya Paser untuk hauling. Sejak akhir 2023 warga terus menolak. Tak pernah mempan.
Sudah tiga nyawa melayang. Dua warga tewas karena kecelakaan yang terkait truk batu bara. Sedangkan, satunya lagi tewas saat berjaga di posko anti-hauling di Muara Kate.
Pengadangan lalu dilakukan sekelompok emak-emak di Batu Kajang, 19 Februari. Sebuah truk berhasil terjaring lalu diserahkan ke kantor kecamatan.