apakabar.co.id, JAKARTA – Toyota Indonesia mengadakan kompetisi proyek dan inovasi perbaikan lingkungan hidup bertajuk Toyota Eco Youth (TEY) ke-13. Ajang ini diperuntukkan bagi Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sederajat tingkat nasional.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran serta kepedulian generasi muda Indonesia, dan menjembatani kontribusi penanggulangan masalah lingkungan secara nyata.
Dengan mengusung tema “EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi” Toyota Eco Youth ke-13 yang diadakan secara hybrid ini berfokus pada upaya generasi muda melakukan dekarbonisasi.
Dalam kegiatan yang diadakan di Museum Seni Rupa dan Keramik, Kota Tua Jakarta, dihadiri siswi SMA dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi, dan Karawang, serta secara daring oleh 25 sekolah perwakilan dari seluruh wilayah Indonesia.
TEY mengundang siswa SMA sederajat, dalam kelompok yang terdiri dari 2 siswa dan 1 guru pendamping, untuk berpartisipasi dengan mengajukan proposal proyek dan inovasi perbaikan lingkungan hidup.
Setelah kick off, selanjutnya program TEY dilanjutkan dengan sosialisasi, seleksi proposal, bimbingan proyek, implementasi proyek dan mentoring, penjurian akhir, kemudian pengumuman pemenang.
“Harapannya tidak hanya sekedar sebagai usaha menurunkan emisi, namun juga bagaimana menggali dan memanfaatkan kesempatan dalam peluang – peluang baru, yang bertujuan untuk pengembangan ekonomi masyarakat,” kata Bob Azam, Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam keterangannya, Selasa (30/4).
Adapun program TEY juga diharapkan menjadi media partisipasi aktif semua pihak, khususnya, siswa di bangku sekolah menengah yang memiliki kesadartahuan dan kepedulian atas lingkungan di sekitarnya.
Hal itu menjadi aksi nyata bagi akselerasi target Pemerintah mencapai pengurangan emisi secara optimal di 2060.
Diinisiasi pada 2005, TEY hadir sebagai kompetisi gerakan penghijauan dan kepeduliaan lingkungan besutan Toyota Indonesia (PT TMMIN dan PT TAM).
Produsen otpmorif ini telah melibatkan partisipasi pelajar SMA atau sederajat hingga 1.700 SMA dari 34 provinsi di Indonesia, dengan total proposal proyek mencapai hampir 4.000 proposal.
“Tentunya program ini tidak akan berlangsung secara konsisten hampir 20 tahun berkontribusi, tanpa adanya dukungan dan sinergi positif dari Pemerintah, sekolah, dan komunitas terkait hingga para ahli yang berpengalaman di bidangnya,” kata Bob Azam menambahkan.
Pada Kick Off TEY ke-13, juga diadakan talk show bertemakan “Bincang Aksi Jaga Bumi” yang menghadirkan pembicara dari penggiat netralitas karbon, yakni Swietenia Puspa Sari dan Zidane Nur Adha.
Para pembicara akan berdiskusi mengenai tantangan perubahan iklim global yang dihadapi, serta aktivitas apa yang bisa diambil untuk berkontribusi terhadap lingkungan sekitar.
Toyota Eco Youth turut pula membangun eco gallery, yaitu sebuah sarana pembelajaran lingkungan, yang diikuti sebanyak 32 sekolah di berbagai wilayah Indonesia.
Program ini menjadi media partisipasi aktif mewujudkan kepedulian generasi penerus bangsa dalam mendukung Indonesia menuju masa depan netralitas karbon.
Sejumlah upaya dekarbonisasi juga diwujudkan melalui berbagai inisiatif penghijauan untuk menyerap emisi yang terlepas dari lautan dan udara.
Sejak 2013, aktivitas penanaman bakau telah dilakukan dengan cakupan wilayah seluas 14 hektar di Cilebar dan Cilamaya, dan berhasil menyerap emisi karbon lebih dari 2.300 ton.
Selain itu, telah dikembangkan juga taman sakura di Lawu, Jawa Tengah yang bekerja sama dengan berbagai pihak sejak 2018.
Hingga pembuatan taman bambu dengan penanaman 17 jenis bambu di area Pabrik Karawang, Jawa Barat.