apakabar.co.id, JAKARTA – PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menggelar program pelatihan untuk pengembangan kompetensi para operator logistik termasuk driver bertajuk “Logistic Skill Contest” yang ke-13.
Kontes keterampilan para operator logistik ini melibatkan hampir 30 rekanan yang mendukung produksi kendaraan di dalam negeri ini.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi operasional melalui optimalisasi transformasi industri yang kompetitif dan berkelanjutan.
Presiden Direktur TMMIN, Nandi Julyanto mengatakan pengembangan sumber daya manusia melalui peningkatan keterampilan ini tidak hanya menjadi sebuah kebutuhan operasional tetapi juga tanggung jawab sosial.
Sejak 2010, TMMIN telah mengutamakan pengembangan kompetensi rekanan logistik dan driver sebagai pilar penting dalam meningkatkan efisiensi dan menjaga keselamatan, salah satunya melalui kegiatan Skill Contest.
“Kegiatan ini menjadi wadah bagi seluruh pelaku dalam rantai pasok logistik untuk mengakselerasi kemampuan dalam menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi oleh sektor otomotif dan logistik, yang memiliki dampak langsung terhadap kelancaran proses produksi hingga kepuasan akhir pelanggan,” kata Nandi dalam keterangan resminya, Jumat (3/5).
Adapun fokus utama dari upaya Toyot ini adalah untuk memastikan sistem operasi yang tidak hanya efisien tetapi juga aman.
Pentingnya peran driver dalam rantai pasok, khususnya dalam hal keselamatan, menjadi kunci utama program pengembangan.
Hal itu mengingat bahwa kecelakaan atau insiden dalam perjalanan dapat menghambat proses produksi dan memiliki efek domino yang merugikan banyak pihak dan pelaku bisnis lainnya termasuk kepuasan konsumen.
Karenanya, pengembangan kompetensi pada operator driver menjadi indikator kunci dalam meminimalisir potensi risiko serta memperkuat operasi rantai pasok industri di Indonesia.
Wakil Presiden Direktur TMMIN, Bob Azam menegaskan, sebagai tulang punggung distribusi barang dan jasa, peran operator driver dapat meningkatkan produktivitas dan keamanan dalam keseluruhan operasi industri dan rantai pasok.
“Menyadari peran strategis dalam mendukung daya saing industri nasional, peningkatan keterampilan spesifik yang relevan dan bermanfaat untuk industri keseluruhan perlu terus dikembangkan,” ujar Bob Azam.
Selain dari sertifikasi bagi para driver yang bersifat umum, menurutnya, adopsi keterampilan khusus dan baru dapat menjadi masukan penting bagi pemerintah khususnya untuk pengembangan sertifikasi logistik skala nasional.
“Kami percaya bahwa inisiatif ini tidak hanya memberikan kesempatan bagi para pekerja untuk meningkatkan produktivitas, tapi juga mempersiapkan mereka dengan kompetensi yang relevan untuk menghadapi tantangan masa depan industri,” imbuhnya.
Bob Azam menambahkan, jegiatan Skill Contest telah terbukti menjadi salah satu katalis peningkatan kompetensi para driver dalam menjaga aspek keselamatan.
“Hal itu tercermin dari tingkat penurunan total kasus kecelakaan dan insiden sebesar 90 persen dari tahun 2010 hingga 2023,” kata Bob Azam.
Hingga 2023, Toyota Indonesia telah menjalin kolaborasi dengan hampir 30 rekanan logistik yang mendukung operasi produksi kendaraan TMMIN di dalam negeri.
Jaringan luas ini menopang operasional sehari-hari yang melibatkan lebih dari 1.100 karyawan dalam proses distribusi, menunjukkan skala dan pentingnya sistem yang efisien dan terintegrasi.
Sejak dimulainya inisiatif Skill Contest, fokus diberikan pada pengembangan master trainer sebagai strategi utama untuk meningkatkan kualitas dan keahlian dalam rantai pasok secara mandiri.
Di 2023, telah dikembangkan 28 orang master trainer yang tergabung dalam rantai pasok logistik Toyota yang berperan tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tapi juga memastikan transfer ilmu dan keterampilan khusus.
Sejalan dengan perkembangan teknologi dalam rangka revolusi Industri 4.0, penerapan digitalisasi menjadi aspek penting dalam kegiatan logistik.
Salah satunya melalui implementasi “Sistem Tenko” secara digital yang memungkinkan pengecekan kesiapan operator driver secara real time.
Selanjutnya, pengembangan Electronic Driver Check List (E-DCL) sebagai langkah maju dalam digitalisasi proses operasi untuk memastikan transparansi dan kecepatan dalam proses pengelolaan logistik hingga proses pembayaran.