EKBIS
Komunitas Pede Pemerintah Kedepankan Musyawarah soal Perpres Ojol
apakabar.co.id, JAKARTA - Komunitas Ojek Online Unit Reaksi Cepat (URC) meyakini pemerintah mengedepankan musyawarah dan keterlibatan semua unsur agar peraturan presiden (perpres) yang mengatur sektor ojek online (ojol) mencerminkan keadilan.
"Perpres yang akan diterbitkan, kami di sini mengawal supaya berkeadilan. Adil ke semua pihak, jangan sampai timpang. Kita maunya berkelanjutan terus biar semua teman-teman ini mengawal juga karena perpres ini akan ke daerah juga," kata perwakilan URC Ahmad Bakrie dikutip dari keterangan diterima di Jakarta, dikutip Minggu (9/11).
URC menyatakan pentingnya pelibatan langsung mitra pengemudi dalam pembahasan perpres yang mengatur ekosistem transportasi daring tersebut. Mereka menolak apabila aturan disusun secara sepihak tanpa ruang dialog yang adil.
Selain itu, URC Bergerak juga menyampaikan keberatan mereka terhadap rencana pemotongan komisi sebesar 10 persen yang dinilai akan menurunkan penghasilan mitra secara signifikan.
Mereka juga menolak rencana pengaturan status kerja yang mengubah posisi mitra menjadi pekerja tetap, karena hal itu dianggap menghapus fleksibilitas kerja yang selama ini menjadi ciri khas profesi ojol.
Untuk diketahui, ribuan pengemudi ojol yang tergabung dalam komunitas URC Bergerak menggelar aksi damai di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Jumat (7/11).
Adapun, empat tuntutan utama pengemudi ojol, yaitu menolak komisi 10 persen, menolak status karyawan tetap atau pekerja, mendorong agar diskusi dilakukan dengan perwakilan mitra yang benar-benar mewakili kepentingan pengemudi di lapangan, dan menuntut hadirnya payung hukum yang adil dan berpihak pada semua pihak.
Perwakilan URC kemudian diterima dan beraudiensi dengan Wakil Menteri Sekretaris Negara (Wamensesneg) Juri Ardiantoro di Istana Merdeka, Jakarta.
Dalam pertemuan tersebut, pihak istana menyatakan akan meninjau kembali isi rancangan perpres dan melibatkan perwakilan komunitas ojol dalam pembahasan selanjutnya.
Selain itu, perwakilan URC Khasanah menyampaikan bahwa pemerintah memberikan respons positif atas aspirasi mereka.
"Alhamdulillah, kita sudah diterima oleh perwakilan Presiden, yaitu Bapak Wamensesneg Juri Ardiantoro. Semua kita bicarakan, termasuk tentang ladies ojol. Beliau sangat apresiasi terhadap ladies ojol yang mencari nafkahnya," ujarnya.
Khasanah menyatakan bahwa surat tuntutan dari URC sudah diterima pihak istana dan akan disampaikan langsung kepada Presiden Prabowo Subianto. Pemerintah juga berjanji melibatkan perwakilan komunitas ojol dalam proses pembahasan perpres selanjutnya agar hasilnya benar-benar berkeadilan.
URC mengharapkan agar Presiden dan jajaran kementerian terkait benar-benar mendengar aspirasi pengemudi ojol.
Editor:
BETHRIQ KINDY ARRAZY
BETHRIQ KINDY ARRAZY

