NEWS
GMNI: Hormati Tradisi Pesantren sebagai Bagian dari Identitas Bangsa
apakabar.co.id, JAKARTA - Dewan Pimpinan Pusat Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menjaga keharmonisan sosial dan menghormati tradisi pesantren yang telah lama menjadi bagian dari identitas bangsa Indonesia.
"Sebagaimana kata Bung Karno (Presiden pertama RI Soekarno), jas merah, perjuangan santri berdarah-darah dalam membangun bangsa. Bukan hal yang berlebihan jika kita bersama-sama menjaga, menghormati tradisi yang ada di pesantren," kata Sekretaris Jenderal DPP GMNI Patra Dewa dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (17/10).
Patra menegaskan santri merupakan elemen peting menjadi benteng tangguh untuk bangsa dari segala ancaman. Hal ini disampaikan sebagai bentuk solidaritas GMNI kepada para santri dan pesantren.
Ia menyesalkan adanya framing tendensius yang dilakukan Trans7 sehingga dinilai bisa membunuh karakter pesantren.
"Kami harap dari kejadian ini, semua pihak dapat mengambil pelajaran, termasuk Trans7," ucapnya.
Patra mengingatkan bahwa media massa dan masyarakat memang harus menjunjung kemerdekaan pers. Namun, kemerdekaan pers tak berarti mengabaikan sensitivitas kultural dan spiritual.
Menurut dia, kemerdekaan pers juga harus disertai dengan pewarta yang bijaksana.
"Memang tugas pers ibarat lentera untuk masyarakat saat di tengah kegelapan. Dari yang tak tahu menjadi tahu informasi, dari yang lambat menjadi cepat menerima informasi, tetapi mestinya juga diiringi dengan pemahaman mendalam mengenai tradisi pesantren," ucapnya.
Editor:
BETHRIQ KINDY ARRAZY
BETHRIQ KINDY ARRAZY

