NEWS
Kemensos Siapkan Perangkat Kerja untuk Operator dan Wali Asrama Sekolah Rakyat
apakabar.co.id, JAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) menyatakan kesiapan untuk melengkapi perangkat kerja bagi operator dan wali asrama Sekolah Rakyat sebagai bagian dari upaya memperkuat layanan pendidikan dan pendampingan siswa di seluruh Indonesia.
Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf di Jakarta, Senin, mengatakan pemenuhan perangkat seperti laptop dan perlengkapan operasional lainnya disiapkan agar proses input data, pengelolaan asrama, serta pembelajaran dapat berjalan lebih efektif.
“Misalnya laptop atau komputer untuk operator. Insya Allah nanti akan dilengkapi secara bertahap,” ujar Saifullah Yusuf.
Ia menjelaskan bahwa penyediaan perangkat dilakukan bertahap seiring pelaksanaan Pelatihan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) bagi operator Sekolah Rakyat, serta pelatihan pengaduan dan pengelolaan asrama bagi wali asuh dan wali asrama untuk meningkatkan kemampuan teknis para pendamping.
Kemensos mencatat terdapat 526 operator, wali asuh, dan wali asrama yang bertugas di 166 titik Sekolah Rakyat rintisan di seluruh Indonesia.
Saifullah menegaskan bahwa pemenuhan perangkat, pelatihan, dan dukungan operasional merupakan komitmen Kemensos untuk memastikan penyelenggaraan Sekolah Rakyat berjalan efektif, akuntabel, dan memberikan dampak langsung bagi anak-anak penerima manfaat.
“Terkait tunjangan operator dan wali, sudah ada ketentuannya. Mereka semua adalah pegawai pemerintah berstatus PPPK,” ujarnya.
Berdasarkan data Kemensos, terdapat 166 Sekolah Rakyat rintisan yang dibangun pada 2025 dengan kapasitas hampir 16 ribu siswa, didukung 2.400 guru dan lebih dari 4.000 tenaga kependidikan di jenjang SD, SMP, dan SMA atau sederajat.
Kemensos menargetkan seluruh Sekolah Rakyat dilengkapi fasilitas pembelajaran modern, termasuk papan interaktif digital (IFP), laptop berakses internet, serta seragam khusus bagi siswa, guru, dan wali asrama sebelum akhir 2025.
Untuk tahap awal, seluruh sekolah rintisan tersebut masih memanfaatkan fasilitas milik Kemensos, Balai Latihan Kerja Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), dan pemerintah daerah. Pembangunan gedung permanen akan dilakukan setelah proses pembebasan lahan oleh pemerintah daerah rampung.
Editor:
ANDREY MICKO
ANDREY MICKO