apakabar.co.id, JAKARTA – Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan menggelar Seleksi Nasional (Seleknas) tiga cabang olahraga (cabor) yang tengah dilanda konflik internal jelang SEA Games 2025 di Thailand.
Tiga cabor tersebut adalah sepak takraw, tenis meja, dan tinju. Langkah ini diambil sebagai upaya penyelamatan prestasi nasional, yang terhambat akibat kisruh berkepanjangan di dalam masing-masing organisasi cabor tersebut.
Sepak takraw tersandung persoalan kepemimpinan. Ketua Umum PSTI, Asnawi Abdul Rahman, menjabat lebih dari tiga periode berturut-turut (2017–2029), melanggar Permenpora No. 14 Tahun 2024 yang membatasi masa jabatan.
Tenis meja tak kalah pelik. Dualisme kepengurusan di tubuh PTMSI yang berlangsung hampir 15 tahun membuat para atlet kehilangan arah dan kesempatan berprestasi di level internasional.
Sementara itu, tinju mengalami tekanan berat setelah organisasi Pertina dicoret dari keanggotaan Komite Olimpiade Indonesia (KOI), imbas dari kisruh antara federasi dunia IBA dan Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Menpora Dito Ariotedjo menegaskan bahwa negara tidak bisa tinggal diam melihat potensi atlet tersandera konflik.
“Kami putuskan untuk menggelar Seleknas untuk ketiga cabor ini. Tidak boleh ada lagi penghambat prestasi atlet. Soal teknisnya akan dijelaskan Deputi,” ujar Dito, Kamis (8/5).
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono, menambahkan bahwa Seleknas akan berlangsung di GBK Arena, Senayan dan terbuka bagi semua atlet terbaik, tanpa melihat afiliasi organisasi.
“Kami ambil data dari hasil PON dan Kejurnas. Setelah seleksi, akan ada pelatnas dan uji coba baik di dalam maupun luar negeri. Target kita, medali dan kebangkitan,” kata Surono.
Seleknas akan digelar mulai Mei hingga Juli 2025. Ini adalah bagian dari upaya memastikan kontingen Indonesia tampil solid dan bebas konflik saat berlaga di SEA Games nanti.
Dengan seleksi terbuka dan transparan, Kemenpora berharap bisa mengembalikan fokus atlet pada yang paling utama adalah prestasi untuk Merah Putih.