apakabar.co.id, JAKARTA – Dosen Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Jayan Sentanuhady optimis dengan strategi yang tepat, Indonesia dapat berpeluang memproduksi mobil nasional secara massal.
Salah satu kuncinya yakni dengan keberhasilan riset dan pengembangan, sehingga produk yang dihasilkan benar-benar relevan dengan pasar.
“Umumnya masyarakat memilih kendaraan berukuran kompak atau yang bisa menampung banyak penumpang. Jika desain dan fitur yang ditawarkan sesuai dengan harapan konsumen, mobnas bisa bersaing,” tuturnya dalam keterangannya dikutip Sabtu (1/3).
Baca juga: Toyota Raih 2.728 SPK di IIMS 2025, Mobil Hybrid Dominasi Penjualan
Perkembangan industri otomotif global, kata Jayan, mengarah pada elektrifikasi menjadi peluang bagi Indonesia untuk menghadirkan mobil nasional berbasis energi ramah lingkungan.
“Beberapa pabrikan kini berfokus pada mesin ramah lingkungan sehingga apabila mobnas dapat menghadirkan opsi ini tentunya jauh lebih baik,” kata dia.
Ia mencontohkan keberhasilan Vietnam dengan Vinfast sebagai bukti bahwa negara berkembang juga bisa memiliki merek mobil sendiri. Masyarakat, kata dia, akan bangga manakala kepemilikan mobnas ini berada pada orang Indonesia dan aspek-aspek lainnya dapat ditingkatkan secara beriringan.
“Mungkin memang ada beberapa tantangan, tetapi Vietnam sudah bisa membuktikan dengan mobnas mereka sendiri, Vinfast. Kita juga akan bisa dengan kemampuan yang kita punya,” ucap dia.
Baca juga: Sebanyak 60 Unit Chery Omoda E5 Siap Jadi Mobil Operasional Bank BSI
Agar proyek tersebut sukses, pemerintah diharapkan berperan aktif memberikan regulasi yang mendukung, insentif yang menarik, serta kerja sama dengan berbagai pihak agar pengembangan mobnas berjalan lancar.
“Pemerintah punya peran untuk memuluskan rencana ini, misalnya dengan regulasi, insentif, atau dengan kerja sama dengan sejumlah pabrikan,” kata dia.