3 Jurus Jitu Mentan Amran Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto: Kementerian Pertanian

apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan terdapat tiga strategi untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.

Salah satunya dengan membenahi regulasi pengambilan pupuk subsidi bisa dilakukan cukup hanya dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP).

“Regulasi Permentan kami permudah, sekarang pengambilan pupuk bisa menggunakan KTP. Artinya aturan-aturan yang menyulitkan petani kami permudah agar produksi tidak turun,” katanya di Jakarta, dikutip Selasa (2/4).

Amran mengaku sebelumnya regulasi pengambilan pupuk bersubsidi dengan menggunakan kartu tani membuat para petani di plosok desa mengalami kesulitan. Karena alasan itu, pihaknya mengambil tindakan pembenahan regulasi pengambilan pupuk subsidi hanya dengan menggunakan KTP.

Adapun yang kedua, Amran menyebut pemerintah akan memberikan kepastian mengenai ketersediaan pupuk subsidi.

Saat ini pupuk subsidi telah ditambah dari sebelumnya 4,7 juta ton kini menjadi 9,5 juta ton untuk alokasi tahun 2024, dengan total anggaran menjadi Rp54 triliun.

Mentan juga mengaku telah mengembalikan pupuk wajib yang selama ini dihapus dari ketersediaannya. Hal itu demi meningkatkan produktivitas pertanian seluruh Indonesia.

“Kalau ini yang terjadi sudah pasti pertanian hancur karena pupuknya berkurang,” jelasnya.

Ironisnya, kata Amran, ada pupuk yang wajib dipenuhi malah ditiadakan dan ini menurutnya akan bertambah hancur. Karena itu, pihaknya akan mengembalikan menjadi 9,5 juta ton.

“Sehingga petani tak perlu khawatir lagi akan ketersediaannya,” ujarnya.

Ketiga, Amran akan melakukan langkah cepat sebagai solusi pasti dalam mengatasi fenomena alam El Nino yang berdampak langsung pada turunnya produksi.

Langkah yang dilakukan dengan memasifkan pompanisasi dengan mengambil air sungai yang dialirkan langsung ke persawahan kering.

Pompanisasi menurutnya sudah dilakukan dan berjalan. Ia berharap yang sebelumnya satu kali tanam dapat menjadi tiga kali tanam dalam setahun.

“Jadi solusi cepat kita saat ini adalah memompa air sungai yang ada. Fokus kami di pulau Jawa,” katanya.

 

11 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *