Bangun Iklim Investasi, INDEF: Perlu Rekonsiliasi Nasional

Direktur Eksekutif INDEF, Esther Sri Astuti. Foto: Istimewa

apakabar.co.id, JAKARTA – Institute For Development of Economics and Finance (INDEF) menilai iklim investasi di Indonesia dapat dibenahi dengan melakukan rekonsiliasi nasional.

Stabilitas politik menjadi kunci untuk menarik investasi domestik dan asing. Situasi negara aman dinilai dapat menambah kepercayaan investor untuk berinvestasi jangka panjang.

“Tentu dengan stabilitas politik yang terganggu bisa mengganggu investasi dan pembangunan ekonomi,” kata Direktur Eksekutif INDEF, Esther Sri Astuti di Jakarta, dikutip Sabtu (15/3).

Stabilitas yang terganggun, kata Esther, dapat berdampak kepada investor dan pasar keuangan. Ketidakpastian politik cenderung menyebabkan fluktuasi pasar yang signifikan.

Hal itu dapat mengakibatkan penurunan nilai tukar, kenaikan suku bunga, dan penurunan harga saham, yang semuanya dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, rekonsiliasi yang berhasil juga dapat mengurangi ketidakpastian politik yang seringkali menjadi hambatan bagi pertumbuhan ekonomi.

Dengan demikian, upaya rekonsiliasi nasional tidak hanya berdampak pada stabilitas politik, tetapi juga secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan kemakmuran ekonomi suatu negara.

Selain untuk menarik investor, imbuh Esther, dengan adanya stabilitas dan kerjasama, maka semua pihak akan bersinergi dalam mengendalikan harga bahan pokok yang saat ini masih tinggi.

“Yang terpenting perlu menjaga kepercayaan rakyat dengan menjaga stabilitas harga sehingga daya beli konsumen terjaga agar pertumbuhan ekonomi stabil atau bahkan meningkat. Data historis menunjukkan bahwa dua Presiden Indonesia jatuh karena inflasi tinggi dan kelangkaan pangan,” ucap Esther.

Esther menilai keterlibatan aktif dari semua elemen dalam upaya rekonsiliasi nasional menjadi kunci untuk mengatasi polarisasi politik dan menciptakan iklim yang kondusif bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.

Baik masyarakat sipil, lembaga-lembaga negara, dan partai politik harus bersatu untuk membangun konsensus dalam menyelesaikan perbedaan politik.

Selain itu dengan melakukan rekonsiliasi nasional yang efektif, Indonesia dapat memperkuat fondasi demokrasi, meningkatkan stabilitas politik, dan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.

“Dialog untuk meredam potensi konflik perlu dilakukan. Dan yang harus dilakukan adalah menjaga stabilitas harga agar tidak memicu lebih panas suhu politik,” pungkasnya.

11 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Bethriq Kindy Arrazy

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *