apakabar.co.id, JAKARTA – Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) yang digelar pada Senin (24/3) menetapkan Hery Gunardi sebagai Direktur Utama baru, menggantikan Sunarso yang sebelumnya menjabat posisi tersebut. Keputusan ini menandai babak baru dalam kepemimpinan BRI dengan harapan membawa perubahan positif di industri perbankan nasional.
Sebelum menjabat sebagai Direktur Utama BRI, Hery Gunardi dikenal sebagai figur berpengalaman di industri perbankan. Ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sejak Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 15 Desember 2020 dan efektif bertugas mulai 1 Februari 2021.
Hery memulai karirnya sebagai bankir di Bank Bapindo pada tahun 1991. Dalam kurun waktu 1998-1999, ia menjadi bagian dari tim merger yang membidani lahirnya Bank Mandiri, hasil penggabungan empat bank besar: Bank Bapindo, Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, dan Bank Exim. Sejak saat itu, karirnya terus menanjak di dunia perbankan.
Selama berkarir di Bank Mandiri, Hery menempati berbagai posisi strategis, termasuk Direktur Mikro dan Ritel, Direktur Konsumer, Direktur Small Business & Network, hingga Direktur Consumer & Retail Transaction. Salah satu pencapaiannya adalah saat menjabat sebagai Direktur Mikro dan Retail Banking pada 2013-2015, di mana ia berhasil menyalurkan total kredit mikro mencapai Rp35 triliun serta menjalankan transformasi unit bisnis mikro & retail banking Bank Mandiri.
Pada 2018, Hery turut berperan dalam membawa Bank Mandiri meraih penghargaan World Best Employer, masuk dalam 11 besar dari 500 perusahaan terbaik dunia dari sisi lingkungan kerja. Selain itu, Bank Mandiri juga meraih penghargaan Best Service Excellence dari Marketing Research Indonesia selama 10 tahun berturut-turut (2007-2017).
Dengan segudang pengalaman tersebut, Hery ditunjuk oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai Direktur Utama pertama BSI. Di bawah kepemimpinannya, BSI menjadi bank syariah terbesar di Indonesia melalui merger tiga bank syariah milik bank BUMN: Bank BRIsyariah, Bank Syariah Mandiri, dan Bank BNI Syariah.
Misi besar untuk BRI
Dalam pernyataannya, Hery menyampaikan kesiapan dan komitmennya untuk menjalankan amanah baru ini dengan sebaik-baiknya. Ia menegaskan bahwa meskipun BSI dan BRI bergerak di sektor yang berbeda—BSI di perbankan syariah dan BRI fokus pada segmen UMKM—keduanya memiliki kesamaan dalam membangun perekonomian bangsa.
“Saya bersyukur bisa menjadi bagian dalam pembangunan ekonomi nasional khususnya di industri perbankan melalui berbagai pengalaman saya selama ini. Amanah ini akan saya emban dan jalankan dengan sebaik-baiknya,” ujar Hery dalam keterangannya di Jakarta, Senin (24/7).
Ia berharap ke depan, BRI terus tumbuh dan memberikan nilai ekonomi serta sosial yang seimbang sebagai BUMN. Fokus utama Hery adalah memastikan keberlanjutan transformasi yang telah dibangun oleh pemimpin sebelumnya, termasuk penguatan budaya kerja dan digitalisasi layanan perbankan.
“Pengalaman dalam perjalanan karir saya menjadi modal penting untuk melangkah ke depan bersama BRI, dengan melanjutkan pencapaian oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya. Saya memiliki kewajiban untuk mendorong seluruh insan BRILian menjadi talenta terbaik di bidangnya dengan kepercayaan dan daya saing tinggi agar memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat Indonesia,” tambahnya.
Sebagai Direktur Utama BRI, Hery menghadapi berbagai tantangan, mulai dari persaingan industri perbankan yang semakin ketat hingga tuntutan transformasi digital yang semakin berkembang. Dengan rekam jejaknya yang mumpuni, diharapkan BRI semakin memperkuat posisinya sebagai bank terbesar di segmen UMKM, memberikan manfaat yang lebih luas bagi perekonomian nasional.
Kepemimpinan Hery Gunardi di BRI menjadi babak baru yang menarik untuk diikuti. Dengan pengalaman panjang di industri perbankan serta visi strategisnya, BRI diharapkan mampu menghadapi tantangan zaman dan terus menjadi motor penggerak ekonomi Indonesia.