apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menilai program “Wisata Edu Heritage Jakarta-Cirebon” sebagai upaya memperkenalkan nilai-nilai sejarah. Termasuk juga menggeliatkan pergerakan wisatawan nusantara (wisnus).
Sandiaga menerangkan Jakarta dan Cirebon memiliki ikatan sejarah yang sangat erat. Karena itu, nilai sejarah yang terkandung dalam kawasan sejarah yang menjadi sebuah keunikan dan karakter khas sebuah desnitasi wisata.
“Karenanya saya sangat mengapresiasi gagasan ini,” katanya di Jakarta, Rabu (27/3).
Terlebih, pada ada 22 Juni 1527, Sunda Kelapa dibebaskan dari penjajahan Portugis oleh panglima perang Sunan Gunung Jati, Fatahillah, yang juga merupakan menantu dari Sunan Gunung Jati dari Cirebon.
Berdasarkan histori tersebut, maka tema wisata edu heritage yang diangkat yakni “Sunda Kelapa-Keraton Kesepuhan Cirebon, Jejak 500 Tahun Jayakarta” yang membawa nilai-nilai amanah Sunan Gunung Jati “Ingsun Titip Tajug lan Faqir Miskin” akan dikemas dalam beberapa tipe paket atau program wisata kepada wisatawan.
Peluncuran program ini akan dilaksanakan pada 21 April 2024 di Keraton Kasepuhan Cirebon dalam kegiatan tradisi keraton setiap 10 Syawal setiap tahunnya yang menjadi rangkaian acara “Grebeg Syawal”.
Sementara itu, Ketua Yayasan Badan Wakaf Kesepuhan Cirebon Ahmad Jazuli berharap melalui inisiasi bersama sama dengan Pemerintah Kota Cirebon dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta serta dukungan dari Kemenparekraf ini, diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan khususnya dari Jakarta ke Cirebon.
Menurut dia, Keraton Kasepuhan Cirebon masih menjalankan adat istiadat dan tradisi yang kuat. Dalam setahun setidaknya ada 42 adat istiadat dan tradisi yang masih berjalan.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menambahkan Cirebon memiliki banyak daya tarik unggulan, mulai dari Tari Topeng, Kereta Barong, Masjid Agung Sang Cipta Rasa, Gua Sunyaragi, hingga Ziarah Makam Sunan Gunung Jati.
Pada tahun 2024 ini Kota Cirebon akan mengembangkan lima destinasi wisata baru yang berbasis cagar budaya.