apakabar.co.id, JAKARTA – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) membantah tudingan terjadinya penggusuran kepada warga Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur terkait proyek pembangunan IKN.
“Tidak ada penggusuran yang semena-mena,” kata Kepala OIKN, Bambang Susantono melalui keterangannya, Senin (18/3).
Bambang beserta istri yang mengaku juga sebagai warga Sepaku menilai akan memberikan ruang kepada warga yang terlibat konflik pembangunan IKN.
Keributan yang terjadi beberapa waktu lalu diharapkan menjadi yang terakhir. Apa yang dilakukan OIKN adalah untuk menjaga tata ruang yang baik di kawasan tersebut.
Bambang mengajak melibat bagaimana euforia pembangunan di kawasan tersebut. Sehingga, menurutnya ada kecenderungan tidak mengikuti aturan yang ada.
Jadi, izinkan kami tetap menata sesuai tata ruang dan tentu saja itu tidak termasuk apa yang diwartakan sebagai penggusuran. Saya kira kami jauh dari kata penggusuran,” tegasnya.
Ia juga menyampaikan rencananya untuk mengembangkan salah satu daerah di lokasi pembangunan yang akan difungsikan sebagai living museum heritage.
Daerah yang merupakan wilayah masyarakat adat itu awalnya akan dipindahkan karena proyek pengendalian banjir. Namun, melalui diskusi dan sosialisasi yang baik, solusi teknologi ditemukan sehingga masyarakat adat yang tinggal di sana tidak perlu dipindahkan.
“Ini akan menjadi salah satu kawasan percontohan bagaimana kami memperlakukan saudara-saudara kita di lapangan. Bagaimana mereka bisa hidup lebih baik, lebih sejahtera, itu yang kami carikan,” ujarnya.
Kalau dari mereka akan ada membuka usaha, akan kami sediakan tempatnya tapi itu akan kami tata dengan satu kawasan yang benar-benar humanis. Itu janji kami,” imbuh Bambang.