apakabar.co.id, JAKARTA – Implementasi pertanian organik dalam sistem tata pertanian nasional dinilai secara langsung dapat mengakselerasi industri agro. Sebab produk yang dihasilkan dari sistem tersebut menjadi lebih sehat.
Ekonom Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) Ernoiz Antriyandarti menerangkan dengan begitu masyarakat akan disuguhkan diversifikasi produk industri agro yang berkualitas.
Sebab, sistem bercocok tanam ini menggunakan input alami, seperti pupuk organik dan pestisida organik, serta tidak menggunakan bahan kimia sintesis.
“Pertanian organik menghasilkan produk pertanian yang lebih aman untuk dikonsumsi, sehingga dapat memajukan agroindusti,” katanya di Jakarta dikutip Minggu, (25/8).
3 Jurus Jitu Mentan Amran Tingkatkan Produktivitas Pertanian
Selain itu, konsep pertanian tersebut dapat memastikan produksi pangan yang berkelanjutan dan aman. Termasuk turut menjaga keseimbangan ekosistem untuk generasi mendatang.
Sedangkan dari dampak positif berkelanjutan (multiplier effect) yang dirasakan bagi para pengusaha di sektor agro bila menerapkan skema pertanian organik yakni pengurangan biaya produksi, nilai tambah produk (hilirisasi), serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Bapanas Sebut Input Produksi Jadi Faktor Strategis Produktivitas Pertanian
Oleh karena itu, menurut dia, guna merealisasikan hal ini, perlu dukungan dan insentif yang dilakukan oleh pemerintah, seperti edukasi dan pelatihan, kerja sama dengan sektor swasta, pengembangan pasar lokal, serta peningkatan infrastruktur pendukung.
“Membangun fasilitas pengolahan dan distribusi yang khusus untuk produk organik, serta memastikan adanya rantai pasokan yang efisien untuk input organik seperti pupuk dan pestisida alami,” pungkasnya.