apakabar.co.id, JAKARTA – Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Budihardjo Iduansjah mengungkapkan bakal ada kenaikan tarif sewa mal tahun ini di kawasan Jabodetabek. Meski begitu ia menegaskan tidak semua mal akan menaikan biaya sewa.
“Biaya sewa mal ada yang naik ada yang tidak, jadi tidak semua naik. Kembali lagi ke kontraknya kalau kontraknya sudah lima tahun lalu dan perlu perpanjangan pasti naik ya masa gak dinaikin. Kalau yang belum perpanjangan ya gak naik,” katanya di Kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (18/4).
Kenaikan harga sewa mal tersebut, kata Budi, berada di kisaran 5% sampai 10%. Besaran kenaikan tarif sewa disebutnya mengacu pada angka inflasi selama ini yang berada di besaran 5% hingga 10%.
Kenaikan tersebut menurutnya tidak akan berpengaruh pada penurunan tingkat okupansi mal. Sebab, selama ini traffic pengunjung yang memberikan dampak naik turunnya okupansi mal.
“Kalau ada kenaikannya (sewa mal) wajarlah harus naik. Kalau nggak naik kasihan yang punya mal. Tapi balik lagi traffic-nya ada gak yang belanjanya?” katanya.
Karena itu, pihaknya menganjurkan agar pengusaha mal dapat membuat program menarik untuk mendatangkan traffic pengunjung. Khususnya traffic luar negeri agar berkunjung di mal dalam negeri.
“Untuk itu pihak mal harus membuat program-program yang mendatangkan traffic dan bawa uang yaitu turisnya harus belanja beli makan dan minum di mal Indonesia,” pungkasnya.
