apakabar.co.id, JAKARTA – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (MenKopUKM) Teten Masduki meyakini pelaku UMKM sektor otomotif mampu beradaptasi dengan tren kendaraan listrik atau electric vehicle (EV).
“Saya sudah keliling ke mana-mana, mereka pasti sudah siap melakukan switch, mereka juga sudah siap melakukan riset dan pengembangan untuk membuat komponen-komponen lain. Pasti naluri bisnis mereka mengembangkan ke produk yang lain,” ujar Teten di Jakarta, Senin (25/3).
Menurut dia, kehadiran kendaraan listrik merupakan tantangan, tapi dirinya yakin kalau industri akan mengikuti keinginan pasar. UMKM otomotif bisa membuat apa aja.
Selain itu, juga terdapat potensi besar dalam sektor UMKM otomotif karena Indonesia dalam dunia otomotif banyak menarik perhatian investor luar negeri, terutama karena anak-anak muda Indonesia yang andal dalam memodifikasi kendaraan.
Kalau membuat produk-produk yang artwork seperti motorcycle builder, kata Teten, generasi muda Indonesia sudah andal.
“Saya tahu persis investor banyak yang mau masuk ke Indonesia,” ujarnya.
Teten meminta para pelaku industri otomotif di Indonesia agar meningkatkan kemitraan dengan UMKM penyedia komponen otomotif guna mendukung hilirisasi.
Menurut Teten, kemampuan UKM industri otomotif sangat baik karena mampu memasok 65 persen komponen kendaraan dan alat berat.
Berdasarkan data BPS, pada 2023 industri otomotif menyumbang Rp311 triliun atau sekitar 9 persen dari total produk domestik bruto (PDB) industri pengolahan non migas.
Sedangkan pertumbuhan industri otomotif selama lima tahun terakhir atau selama periode 2018-2023 adalah 4,1 persen.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan bahwa produksi otomotif roda empat pada 2023 sebanyak 1,395 juta unit. Sedangkan jumlah produksi sepeda motor atau roda dua sebanyak 5,2 juta unit, menurut data ASEAN Automotive Federation (AAF).