apakabar.co.id, JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) Bali mencatat terjadi kenaikan jumlah kunjungan tertinggi wisatawan mancanegara (wisman) asal Italia sepanjang Agustus 2024.
Berdasarkan catatan BPS, kenaikan jumlah wisman Italia sebesar 175,88 persen pada Agustus dibandingkan bulan Juli di tahun 2024.
“Iya, Italia yang tercatat kunjungannya paling tinggi Agustus,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Bali, Kadek Agus Wirawan seperti dilansir Antara, Selasa (1/10).
Kadek belum bisa memastikan apakah lonjakan kunjungan wisman Italia terkait dengan dampak libur musim panas di Eropa atau terdapat ajang yang melibatkan warga Italia.
Baca juga: Dispar Bali Akan Sidak Pungutan Wisman di 4 Destinasi Wisata
Meski meningkat paling tinggi sepanjang Agustus 2024, kunjungan wisman Italia baru dapat masuk 10 besar kunjungan tertinggi ke Pulau Dewata, sebab jika diurutkan di posisi kesatu masih ada Australia.
Kadek Agus menyebut dari 616.641 kunjungan sepanjang Agustus, kunjungan dari Australia sebanyak 142.884, disusul Tiongkok 44.331 kunjungan, India 42.525 kunjungan, Prancis 36.334 kunjungan, dan Inggris 31.055 kunjungan.
Meski Italia tak masuk lima besar, secara kawasan ia turut mendongkrak kunjungan kawasan Eropa.
BPS Bali mencatat kunjungan wisman tertinggi berasal dari Eropa, yaitu naik 12.719 kunjungan dari 177.080 menjadi 189.799 kunjungan pada Agustus 2024.
Baca juga: Mayoritas dari Malaysia, Kunjungan Wisman pada Februari Tembus 1,03 Juta Orang
Jika dikumulatifkan dari Januari-Agustus 2024, jumlah kunjungan seluruh wisman menyentuh 4.155.540 kunjungan, angka ini naik 21,55 persen dari periode yang sama di tahun 2023.
“Kalau dilihat berdasarkan persentase kunjungan yang datang ke Indonesia, 45,7 persen wisman yang ke Indonesia masuk melalui Bali selama Januari-Agustus,” ujar Kadek Agus.
Kabar baik pariwisata di Agustus juga terasa dari okupansi hotel, Kadek Agus menyebut semua jenis hotel mengalami peningkatan okupansi.
Dari catatannya, untuk hotel bintang tingkat hunian kamarnya mencapai 70,16 persen dan nonbintang 52 persen.
“Hotel bintang tertinggi okupansinya bintang lima, yaitu sebesar 76,19 persen sedangkan hotel bintang terendah disumbangkan hotel bintang dua hanya 58,61 persen,” pungkasnya.