[OPINI] Syaifullah Tamliha dan Kabar Baik untuk Warga Banjar

Syaifullah Tamliha dan Habib Ahmad Bahasyim saat mendaftar menjadi pasangan calon kepala daerah di KPU Banjar. (Foto: Apakabar)

Sebagai calon pemimpin di suatu wilayah yang dikenal religius, sosok Syaifullah Tamliha adalah tipikal pemimpin yang komplet. Karena hampir seluruh talenta kepemimpinan melekat padanya.

Oleh: Sukhrowardi

Di tengah tengah hiruk pikuk penghelatan Pilkada, marak kandidat pemimpin yang lahir secara instan. Karena kekuatan finansial, jaringan dan nepotisme keluarga. Syaifullah Tamliha memulainya dari jalan yang berbeda.

Ia adalah sosok pemimpin yang sederhana. Berangkat dari bawah dengan ide dan gagasan cemerlangnya. Sosok yang mempunyai tekad kuat untuk mewujudkan gagasannya jika kelak rakyat Kabupaten Banjar memberikan amanah kepadanya.

Seorang pemimpin yang mengedepankan gagasan atau thought leadership seperti dimiliki Tamliha cenderung menjadikan gagasaan sebagai jualan utamanya. Agar rakyat menjadi tahu apa yang akan dilakukan oleh seorang pemimpin setelah rakyat memilihnya.

Karenanya sebagai sosok pemimpin yang mengedepankan ide-ide dan pemikirannya, ia akan berusaha sekuat tenaga untuk bisa mewujudkannya. Tamliha juga berusaha agar gagasannya bisa diikuti oleh masyarakat yang dipimpinnya bersama sama.

Dalam konteks demikian, maka ide atau gagasan yang dituangkan dalam visi dan misi merupakan janji seorang pemimpin jika terpilih. Serta dapat dimanifestasikan di tengah-tengah masyarakat guna memajukan daerahnya.

Tetapi seringkali pemimpin yang lahir secara instan, visi dan misinya biasanya dibuatkan oleh pihak lain. Sehingga ia sendiri tak terlalu menjiwai dan memahami substansinya. Pada akhirnya ketika terpilih, tak bisa mengimplementasikannya.

Dalam konteks ini Syaifullah adalah sosok pemimpin yang mengerti betul gagasan yang akan diperjuangkannya. Karena berangkat dari serangkaian pengamatan terhadap perkembangan Kabupaten Banjar. Di mana ia adalah sebagai salah satu warganya.

Seperti yang sering disampaikan ke awak media, Syaifullah Tamliha terpanggil untuk menjadai Bupati di Kabupaten Banjar. Karena ingin mengabdikan diri demi kemajuan Kota Serambi Mekkah. “Sebab Kabupaten Banjar merupakan tempat banyaknya ulama dan wali,” begitu mengutip kata Tamliha.

Kelak jika terpilih jadi Bupati Banjar, akan memperkuat Martapura sebagai Kota Serambi Mekkah. Dengan kawasan religi yang memadai, termasuk destinasi kuliner sehingga bisa menarik wisatasan lokal hingga mancanegara.

Sebagai Kota Serambi Mekkah sudah barang tentu peran ulama sangat penting untuk mengawal pemerintah (umara). Terutama dalam menjalankan fungsi dan tanggungjawabnya terhadap kehidupan rakyatnya.

Oleh karena itu Syaifullah mempunyai gagasan untuk membentuk wadah bagi ulama. Guna memberikan pendapat dalam pengambilan keputusan yang akan diambilnya selaku umara. Salah satunya dengan memaksimalkan keberadaan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berada di wilayahnya.

Selain peran ulama yang akan dimaksimalkan, sebagai ciri kota Serambi Mekkah adalah mempertahankan kearifan lokal. Dengan memperkuat pesantren. “Tidak ada NU tanpa pesantren, tidak ada pengurus NU tanpa pesantren kecil,” begitu kata Tamliha.

Kebetulan Syaifullan sendiri selama menjalani kariernya sangat akrab dengan dunia pesantren. Sehingga dunia santri adalah bagian dari nafas hidupnya.

Dibidang ekonomi, Syaifullah punya angan untuk bisa meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Banjar. Sebagai lumbung padi terbesar di Kalimantan Selatan.

Kata Syaifullah, Waduk Riam Kiwa sampai saat ini belum menunjukkan perkembangan. Karena belum ada lahan yang dibebaskan. Ini menjadi harapan petani.

Dari sudut pandang selaras, produksi beras di Kabupaten Banjar tak optimal. Karena terkendala air. Petani membutuhkan air, namun ketersediaannya masih sulit. Sehingga lahan pertanian tidak bisa difungsikan sebagaimana mestinya.

“Mirisnya ketika air datang, malah banjir dan menyebabkan gagal tanam,” cerita Syaifullah.

Selain upaya meningkatkan produk pertanian dengan ketersediaan air, Syaifullah juga berencana untuk memanfaatkan lahan besar di Kabupaten Banjar. Untuk mendirikan pabrik CPO dengan harga terjangkau. Ini semua akan diatur melalui Perda bersama DPRD sebagai mitranya.

Selanjutnya terkait dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Syaifullah punya gagasan untuk memastikan produk mereka bersertifikat halal. Juga mendirikan rumah pemotongan hewan halal, karena mayoritas penduduk Kabupaten Banjar adalah Muslim.

Syaifullah juga mempunyai angan-angan untuk mengembangkan Martapura sebagai kota wisata berlian yang bisa mendunia. Ia menyebut, satelit Israel menunjukkan Martapura sebagai lokasi berlian terbesar.

Berlian dibeli orang asing di Martapura, diolah di Belanda, dan dijual ke pasar Internasional. Sehingga berlipat lipat harganya.

Oleh karena itu jika rakyat kabupaten memberikan amanah kepadanya, ia bertekad untuk menjadikan penambangan intan di Martapura memiliki peralatan canggih. Sehingga meningkat nilai tambahnya.

Di bidang kesehatan, Syaifullan mempunyai gagasan untuk mendirikan rumah sakit rehabilitasi narkoba. Bagi dia, kapasitas penjara di Martapura sebanyak 400 orang, tetapi dengan memasukkan semua pelanggar narkoba ke penjara tidak menyelesaikan masalah.

Itulah beberapa ide dan gagasan dari seorang Syaifullah Tamliha jika kelak jadi Bupati Banjar. Sebuah gagasan yang nampak sederhana tetapi sangat luar biasa jika diwujudkannya.

Optimisme bahwa dirinya bisa mewujudkan apa yang digagas berangkat dari pengalamannya selama menjadi anggota DPR RI. Yang mana mewakili masyarakat Kabupaten Banjar, ia tahu betul bagaimana kondisi daerah yang sebenarnya.

Sosok Syaifullah Tamliha selain tipe pemimpin yang mengedepankan gagasan, ia juga dikenal sebagai pribadi yang komunikatif dan humble. Gaya kepemimpinan yang semakin diakui dan diterima luas oleh masyarakat kita.

Dalam konteks era yang terus berubah dan tantangan yang semakin kompleks, kepemimpinan yang komunnkatif dan bersifat rendah hati (humble) ini mendapat pengakuan. Karena mampu menawarkan solusi yang efektif dan berkelanjutan bagi rakyat dan wilayah yang diperjuangkannya.

Pemimpin yang efektif pada umumnya memiliki kemampuan untuk melakukan komunikasi yang efektif. Sehingga sedikit banyak akan mampu merangsang partisipasi orang-orang yang dipimpinnya.

Kita sering mendengar dan membaca mengenai pemimpin komunikatif di berbagai seminar dan juga majalah tentang motivasi dan bisnis. Para ahli managemen selalu mengatakan bahwa pemimpin komunikatif adalah pemimpin yang diperlukan untuk memimpin sebuah organisasi, dia harus mengenal lingkungan internal dan lingkungan eksternal organisasinya.

Pemimpin yang komunikatif adalah dambaan setiap orang. Sementara itu Pemimpin yang humble adalah tipe kepemimpinan yang menekankan pada sikap rendah hati, dan kemampuan untuk mendengarkan dan belajar dari orang lain.

Pemimpin yang menerapkan konsep ini tidak hanya fokus pada kepentingan diri sendiri, tetapi juga menghargai kontribusi dan perspektif orang lain dalam wilayah yang dipimpinnya.

Selain itu, humble leadership juga melibatkan komitmen untuk melayani orang lain. Memposisikan kepentingan orang banyak di atas kepentingan pribadi, dan fokus pada keberhasilan bersama.

Pemimpin yang rendah hati memiliki kesadaran diri yang tinggi. Dan mampu memanfaatkan keahlian dan kekuatan yang dimilikinya untuk mencapai tujuan bersama.

Dengan demikian, humble leadership merupakan pendekatan yang efektif dalam memotivasi, menginspirasi, dan memimpin masyarakat menuju kesuksesan bersama.

Seorang Syaifullah Tamliha memiliki karakter sebagai pemimpin yang mampu berkomunikasi secara efektif dan humble.

Kebanyakan para politikus itu kosong dan membosankan kalau diajak bicara. Seringkali berbelit-belit ketika menyampaikan gagasannya. Tapi seorang Syaifullah tidak pernah begitu penampilannya. Dia penuh wawasan, komunikatif, jujur, cerdik, jenaka.

Apa yang disampaikannya mudah dimengerti oleh lawan bicaranya. Tanpa harus menggunakan kosa kata yang sulit diterima akal orang biasa. Itulah ciri pemimpin yang komunikatif dalam menyampaikan pokok pokok pikiranya.

Sementara itu sifat rendah hati Syaifullah Tamliha tercermin dari sikap dan perilaku ketika memperlakukan tamu tamunya. Di akhir pekan ataupun masa reses, dia kerap pulang kampung untuk beristirahat di rumahnya di kawasan Sekumpul, Martapura. Beberapa waktu lalu saat Haul Guru Sekumpul digelar, para Muhibbin Haul yang datang dari luar daerah mengisi setiap jengkal rumahnya yang berlantai dua.

Di lantai atas itulah, Syaifullah kerap menemui tamu-tamunya dengan segenap keramahan dan penghormatannya. Syaifullah dengan senang hati membuka pintu rumahnya bagi siapapun yang memiliki keperluan dengannya.

Gairahnya dalam menerima tamu tamunya untuk menyerap aspirasi dan juga informasi penting telah menjadi tradisi keseharian yang penuh keakraban, persaudaraan dan kesederhanaannya.

Karakter kepemimpinan Syaifullah yang mengedepankan gagasan, komunikatif dan rendah hati dihasilkan dalam proses panjang. Tak datang secara tiba tiba. Itu semua ditopang oleh pengalamannya berorganisasi sejak masih berusia muda.

Dikutip dari dpr.go.id, Syaifullah Tamliha memiliki segudang pengalaman dalam oganisasi. Dimulai sejak SMP, Syaifullah Tamliha pernah menjabat sebagai Ketua Majelis Perwakilan Siswa pada tahun 1983 – 1984, serta Ketua IPNU Amuntai, Kalsel hingga tahun 1987.

Tak hanya itu, pada masa SMA Ia juga menjabat sebagai Ketua OSIS SMA N Amuntai hingga tahun 1988. Kemudian, masa kuliahnya Syaifullah Tamliha pernah menjadi Wakil Ketua BPM di Fakultas Perikanan, Universitas Lambung Mangkurat tahun 1988 – 1991 dan menjabat Ketua Senat Mahasiswa tahun 1991 – 1993.

Syaifullah juga perah menjadi Ketua PMII Cabang Banjarbaru Kalimantan Selatan, tahun: 1992 – 1994, Ketua Biro Organisasi Keanggotaan dan Kaderisasi DPD KNPI Provinsi Kalimantan Selatan, tahun: 1992 – 1994 juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII), tahun: 2007 serta Ketua Bidang Fungsional DPP PPP, tahun 2020 – 2025.

Sebagai sosok pemimpin langka, Syaifullah sangat memahami manajemen organisasi karena pengalamannya yang panjang sebagai Wakil Sekretaris Jendral (Sekjen) DPP PPP, tahun: 2011 – 2016, Wakil Sekretaris PW. Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Selatan, tahun: 1992 – 1996, Wakil Sekretaris PW Gerakan Pemuda Ansor Kalimantan Selatan, tahun: 2000 – 2004 dan sebagainya.

Syaifullah bukan anak orang kaya ataupun dinasti politik tertentu. Ia telah dipercaya sebagai wakil rakyat sejak usianya masih muda. Pernah menjadi wakil rakyat di tingkat Provinsi Kalsel hingga Senayan Jakarta.

Sebagai sosok yang sudah malang melintang di berbagai organisasi, Syaifullah dikenal memiliki reputasinya sebagai seorang fixer—pemecah masalah dalam hubungan dan kebuntuan politik. Membuatnya memiliki pergaulan yang luas dengan tokoh-tokoh dari berbagai spektrum dan zaman. Mulai orde baru (Orba) hingga saat ini di era pasca reformasi.

Seorang pemimpin yang telah berpengalaman di berbagai organisasi pada umumnya akan memiliki kemampuan untuk mengendalikan konflik. Dari konflik kecil maupun besar. Juha mampu melahirkan pemimpin baru sebagai penerusnya, mampu menyelesaikan masalah yang kompleks dengan kreativitasnya.

Selain itu pemimpin yang matang di organisasi memiliki kemampuan untuk memengaruhi orang lain. Kemampuan membangun hubungan dengan pihak lain dan piawai dalam memotivasi bawahannya, integritas, bertindak tegas serta bijaksana dalam pengambilan kebijakan untuk kepentingan bersama.

Ciri lain yang melekat pada sosok Syaifullah adalah seorang pemimpin yang sekaligus cendekiawan. Ciri kepempimpinan yang bersifat cendekia ini di tunjukkannya dalam menjalankan kebijakan/pekerjaannya. Dilakukan secara terorganisir, metodis dan analitis sebelum mengambil kebijakan untuk kepentingan bersama.

Sebagai seorang pemimpin yang sekaligus cendekiawan, ia biasa menggunakan kecerdasan yang dimilikinya untuk bekerja, belajar, menggagas, serta mempertanyakan dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan yang dimunculkannya.

Seorang pemimpin yang cendekia seperti Syaifullah memiliki tekad kuat untuk menjalankan visi dan misi yang diyakininya. Karena acuannya adalah perubahan lebih baik untuk masyarakat.

Ia memiliki tekad yang kuat untuk memastikan bahwa visi dan misinya bisa diwaujudkan. Menjadi kenyataan dengan menyatakan tujuan yang jelas, menguraikan rencana strategis untuk mencapai tujuan yang telah dicanangkannya.

Itulah kiranya gambaran sosok seorang Syaifullah Tamliha calon Bupati Banjar. Ia bertekad maju untuk membenahi Serambi Mekkah.

Syaifullah merupakan sosok pemimpin langka. Karena berangkat dari bawah hingga mencapai karier tinggi sebagai tokoh nasional yang berasal dari tanah banua.

Di tengah tengah kondisi pilkada yang pragmatis dan sarat permainan saat ini, Syaifullah Tamliha akan menghadapi jalan terjal. Tentu saja tak mudah. Berbagai onak dan duri tentu akan menghadangnya.

Tetapi entah bagaimana , sejauh ini dia sendiri masih begitu yakin. Bahwa uang bukanlah penentu segalanya dalam pilkada. Modal besar mungkin menjadi prasyarat, tapi bukanlah faktor utama. Untuk itu, dia berusaha membuktikannya dalam Pilkada 27 November yang sebentar lagi akan tiba.

Bagaimanapun Syaifullah Tamliha adalah kabar baik bagi masyarakat Banjar. Ia punya talenta. Kalau tidak sekarang, kapan lagi mempunyai pemimin ideal yang bercita-cita besar memajukan Kabupaten Banjar sebagai serambi Mekkah-nya Indonesia? (*)

Penulis adalah aktivis ’98 dan politikus senior di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 

118 kali dilihat, 1 kunjungan hari ini
Editor: Donny Muslim

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *